News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerja Bareng Tatjana Saphira dan Sahila Hisyam, Bayu Skak Kagum

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutradara sekaligus pemain film Lara Ati, Bayu Skak saat acara Press Screening Film Lara Ati di Grand City Mall, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022). Film layar lebar yang menjadi debut Bayu Skak sebagai sutradara tunggal kembali membawa unsur lokal dan gaya tutur dalam Bahasa Jawa dengan latar lokasi Kota Surabaya. Bayu Skak mengangkat kisah kegelisahan muda-mudi Jawa Timur dalam menghadapi fase dewasa atau quarter life crisis dengan menambah unsur komedi romantis. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Bayu Skak cerita soal perjuangannya menggunakan bahasa daerah khususnya Jawa dalam karya film.

Bayu Skak konsisten menggunakan Bahasa Jawa dalam setiap karya film ataupun series yang dirilisnya.

Ia sudah banyak bertemu aktor yang bukan berdarah suku Jawa asli, dari sekian banyak yang ditemui ada nama Tatjana Saphira dan Sahila Hisyam yang membuatnya terkesan.

Dalam diskusi bersama FFWI, Bayu menuturkan bahwa dirinya enjoy mengajari dua aktris tersebut.

Baca juga: Curhat Bayu Skak Perdana Jadi Sutradara, Berdebar Garap Film Lara Ati

"Tatjana Saphira dan Sahila Hisyam saya enjoy ngajarin mereka," tutur Bayu Skak dalam diskusi virtual, beberapa waktu lalu.

Sutradara sekaligus pemain film Lara Ati, Bayu Skak (depan, kanan) bersama para pemain lainnya, di antaranya Tatjana Saphira (belakang, kedua kiri) dan Sahila Hisyam (belakang, kiri) saat acara Press Screening Film Lara Ati di Grand City Mall, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022). Film layar lebar yang menjadi debut Bayu Skak sebagai sutradara tunggal kembali membawa unsur lokal dan gaya tutur dalam Bahasa Jawa dengan latar lokasi Kota Surabaya. Bayu Skak mengangkat kisah kegelisahan muda-mudi Jawa Timur dalam menghadapi fase dewasa atau quarter life crisis dengan menambah unsur komedi romantis. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Mereka itu di film enggak pakai bahasa Jawa full tapi mereka mau ikut belajar terus bahasa Jawanya, hasilnya juga aku lihat bagus banget," jelasnya.

Selain itu ia juga memberi contoh aktor dan aktris lain seperti Brandon Salim, Cut Meyriska dan Arif Didu yang punya usaha bagus dalam belajar Bahasa Jawa.

Meski diakui Bayu tak akan bisa membuat para aktor itu fasih seratus persen, paling tidak ia bisa mengenalkan bahasa daerah lewat karya.

"Ada Brandon salim, Cut Meyriska, terus mas Arif Didu dia standup comedyan, itu emang harus ngajarin Jawa dan itu sebulan," ucapnya.

"Itu pun gak bisa seratus persen, harus lebih lama dan gak akan bisa sempurna karena pelafalan aja beda," sambung Bayu.

Bayu memang melakukan perjudian ketika pertama kali muncul dengan gagasan menggarap film dengan dialog pemain bahasa Jawa.

Meski sempat ditolak produser, ia mampu membuktikan konsistensinya lewat trilogi film Yo Wis Ben, Lara Ati, dan serial Yo Wis Ben.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini