TRIBUNNEWS.COM - Uya Kuya merasa ada keuntungan sebagai artis yang mengajukan diri menjadi calon legislatif (caleg).
Hal ini lantaran kalangan artis lebih dikenal masyarakat dan lebih mudah dalam memberikan sosialisasi.
Dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL, Jumat (18/8/2023), Uya Kuya pun mengaku artis lebih menang dari segi popularitas.
"Ini kan banyak banget artis, dari pelawak, pemain sinetron, host, penyanyi, anak band, sampai adik Raffi Ahmad, ipar gua, kenapa?"
"Apakah kalau artis itu emang menggunakan privilege-nya lebih dikenal sama orang?"
"Apakah itu memudahkan mereka untuk dipilih atau harus ada value yang lain?" tanya Raffi Ahmad sebagai host.
"Harus ada value yang lain, popularitas tuh artis udah pasti menang, tapi popularitas itu belum terjadi elektabilitas," terang Uya Kuya.
Baca juga: Ungkap Alasan Terjun ke Dunia Politik, Uya Kuya: Gua Jadi Anggota Dewan Bukan Mau Cari Duit
Uya Kuya mengaku ada banyak artis yang gagal menjadi caleg meski populer.
Selain itu, Uya Kuya juga menyoroti pihak lain yang meremehkan kalangan artis untuk menjadi caleg.
Menurut Uya Kuya, belum tentu para pejabat lebih mampu dibandingkan dengan artis dalam menjadi wakil rakyat.
"Banyak artis yang nggak jadi lho, karena masyarakat kita udah pinter kok."
"Orang kadang-kadang memandang sebelah mata artis, yang ngomong gitu rata-rata adalah orang yang memang berpikiran picik atau pesaing-pesaing yang takut kalah sama artis."
"Tapi belum tentu pejabat-pejabat yang sekarang duduk di DPR juga lebih capable (mampu) dibanding artis, belum tentu," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Uya Kuya juga menyampaikan ketidaksetujuannya terkait kabar mahalnya biaya untuk nyaleg.
"Kalau ada orang ngomong katanya mahal jadi anggota dewan, betul?" tanya Irfan Hakim sebagai host.
"Gua nggak setuju, apalagi kemarin ada salah satu petinggi parpol yang bilang katanya biaya nyaleg di Jakarta itu sampai 40 M," jelas Uya.
Menurut Uya Kuya, hal itu menyebabkan biaya politik tinggi hingga mengakibatkan adanya korupsi.
"Inilah yang membuat akhirnya biaya politik itu jadi tinggi, akhirnya ujung-ujungnya banyak jadi money politik, ujung-ujungnya banyak korupsi," lanjutnya.
"Makanya katanya keluarnya banyak maka pas udah kepilih mau balik modal, katanya ada yang ngomong gitu," tanggap Irfan.
Bagi Uya Kuya, menjadi artis membuat biaya politik lebih rendah dibandingkan orang awam.
Uya Kuya mengaku dirinya tak mengeluarkan uang saat mengumpulkan orang untuk memberikan sosialisasi.
"Artis itu udah dikenal, biaya politik jadi rendah, kalau kita dateng ke masyarakat, kita nggak perlu pakai duit untuk ngumpulin orang."
"Gua gratis, orang-orang dateng ke gua 100-200 orang, 150 orang, 300 orang, gua bener-bener nggak bayar mereka untuk ngumpul."
"Tapi orang lain ada nanya 'Ya, berapa sih lo setiap sosialisasi kok banyak yang ngumpul? Keluar berapa?'" tutup Uya Kuya.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Uya Kuya