TRIBUNNEWS.COM - Resmi menikah, mahar fantastis anak Hotman Paris tuai sorotan.
Diketahui, anak bungsu Hotman Paris Hutapea, Fritz Hutapea, resmi menikah dengan Chen Giovani pada Sabtu (16/9/2023).
Pesta pernikahan Fritz Hutapea dan Chen Giovani digelar sangat mewah, dihadiri kalangan pengusaha hingga pejabat negara.
Tak hanya resepsi mewah saja yang menjadi sorotan, namun mahar pernikahan Fritz Hutapea pun juga memetik sorotan publik.
Diakui oleh Hotman Paris, anaknya tak hanya memberikan mahar fantastis berupa uang tunai saja.
Baca juga: Totalitas, Hotman Paris Tangani Sendiri Resepsi Pernikahan sang Anak: Tak Boleh Ada yang Terlalaikan
Namun, terdapat perintilan mewah lain yang juga diberikan kepada Chen Giovani.
Pengacara kondang itu berujar, bahwa mahar yang diberikan kepada orang Chinese sangatlah berbeda dengan adat Batak.
Pengakuan itu dikatakan Hotman Paris dalam tayangan YouTube Cumicumi, Senin (18/9/2023).
"Yah maharnya apa yang di Bali kemarin. Karena orang Chinese ternyata maharnya bukan seperti orang Batak," kata Hotman Paris.
Rupanya, mahar anak Hotman Paris adalah seperangkat perhiasan berlian, tas, dan berbagai barang mewah lain.
Tak hanya itu, ada juga uang yang diletakkan dalam tas pemberian Fritz untuk Chen Giovani.
"Kalau orang Batak kan uang cash, kalau orang Chinese harus dikasih berlian, gelang, dikasih anting, tas segala macam."
"Belum lagi uang tasnya," sambungnya lagi.
Pengacara berusia 63 tahun itu tak menampik bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan sang anak sangat besar.
Baca juga: Berbahasa Batak, Prabowo Ucapkan Selamat dan Doa Pernikahan ke Anak Hotman Paris
Namun, dia tak mau ambil pusing, sebab, Hotman menilai bahwa setiap anak punya rezekinya masing-masing.
"Biayanya sih besar banget. Tapi aku nggak kerasa. Tapi itu saya dapat rezeki, saya tidak memikirkan itu," ujar Hotman Paris.
Lebih lanjut, Hotman Paris mengutarakan bahwa resepsi dan acara adat memang sengaja ia gabungkan.
Terkait ini, Hotman Paris punya jawaban sendiri.
Diakui ayah tiga anak ini, bahwa ide untuk menggabungkan acara tersebut dianggapnya sangat pas.
"Seluruh besan diundang, terus saya gabungkan sama resepsi, kenapa? Karena kalau dipisah itu di hotel bintang lima. Kayaknya cuma salaman doang pulang kan?" bebernya.
"Sementara adat Batak nggak bisa di hotel, harus seharian. Jadi adatnya jam 11, pesta nasionalnya jam 12. Jadi cocok bener," jelas Hotman.
(Tribunnews.com/Rinanda)