Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film 'Imam Tanpa Makmu' yang disutradarai Syakir Daulay sempat menuai polemik.
Syakir sempat disomasi oleh Jaringan Alumni Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), bersama Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam.
Ia mengaku bahwa niat awalnya membuat konten parodi Proklamasi adalah sebuah keisengan yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan.
Baca juga: Konten Syakir Daulay Berisi Promo Film Berujung Somasi, Dituduh Permainkan Proklamasi Kemerdekaan RI
"Itu kan gue niatnya baik kan awal mulanya dari masalah Proklamasi terus ke LSF, karena kebetulan Agustus bulan Kemerdekaan," ujar Syakir Daulay saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
"Terus Proklamasi itu kan bukan milik perorangan, tapi milik seluruh bangsa yaa gue punya hak dong," ungkapnya sembari tertawa.
Syakir merasa kontennya itu tidak ada unsur yang melecehkan proklamasi sama sekali.
"Bahkan di situ gak ada suatu hal yang melecehkan apapun, kalimat jomblo kan bagian dari masyarakat Indonesia, itu harus kita jaga dan support juga," beber Syakir.
"Kemarin kan bertubi-tubi, masalahin itu (proklamasi) sampai ke LSF," ucapnya sembari tertawa.
Sekadar informasi, konten promosi film yang diunggah Syakir Daulay beberapa waktu lalu banyak menimbulkan pro dan kontra.
Aktor yang diketahui mulai aktif sebagai sutradara itu mengunggah video yang diduga memplesetkan Proklamasi.
Dalam unggahannya, Syakir berdandan ala Presiden Soekarno dan seolah membacakan naskah Proklamasi.