Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kini banyak ditemui wadah plastik tempat penyimpanan bahan makanan.
Ada beragam alasan banyak masyarakat senang mengemas bahan makanan dengan wadah plastik.
Mulai dari membuat bahan makanan lebih awet hingga menjadikan kandungan gizi makanan dan minuman lebih terjaga.
Hal ini terungkap dari sesi edukasi bertajuk “Cooking Class & Plastic Packaging Talkshow” yang digelar oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) pada Rabu (4/10).
Chef kondang Norman Ismail, menuturkan alasan durabilitasnya serta keamanan sehingga makanan menjadi tetap sehat dan segar merupakan alasan wadah plastik tertutup seperti kotak Thinwall dan kotak plastik digandrungi ibu-ibu.
Baca juga: Ahli Gizi Ungkap Makanan Berkolesterol Tak Miliki Hubungan dengan Penyakit Kardiovaskular
"Selain segar dan tahan lama, isi kulkas juga terlihat lebih rapi dan tidak menimbulkan bau tidak sedap," kata dia.
Chef Norman juga membagikan tips nya dalam mengoptimalkan penggunaan wadah plastik.
Untuk daging mentah atau ikan harus disimpan kotak plastik yang kedap udara pada bagian freezer.
Untuk telur, simpan dibagian kulkas yang mempunyai suhu stabil seperti rak atas atau tengah.
"Tidak disarankan untuk menyimpan telur pada pintu kulkas karena sering dibuka tutup sepanjang hari yang justru dapat menyebabkannya cepat busuk," ungkap dia.
Sementara untuk sayuran dan buah, sebelum dimasukan ke dalam kulkas maka cuci dan tiriskan air lalu simpan di dalam kotak plastik agar kualitas nutrisi dalam buah dan sayur tetap terjaga dan aman untuk dikonsumsi.
Sebagai wadah makanan dan minuman, kualitas dan keamanan bahan plastik yang digunakan tentunya juga sangat penting untuk diperhatikan.
Pemilihan wadah yang keliru justru dapat merusak kualitas makanan.
Saat menggunakan wadah untuk makanan atau minuman, hal pertama yang perlu dilakukan yaitu mencari label food grade plastic.
Label ini menerangkan bahwa wadah tersebut aman sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman.
“Pada dasarnya kemasan plastik yang beredar dipasaran sudah melewati pemeriksaan dan memenuhi standar keamanan pangan. Yang paling mudah adalah melihat ada tidaknya logo tara pangan (gambar/logo sendok garpu) dikemasannya, artinya itu food grade yaitu aman untuk kontak dengan pangan,” ujar Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center IPB, Prof. Dr. Nugraha Edhi.
Prof. Edhi juga membagikan informasi mengenai masa penyimpanan makanan dalam wadah plastik yakni, jika disimpan di wadah thin wall yang tertutup rapat, daging ayam mentah baik yang utuh atau yang sudah dipotong-potong dapat disimpan di kulkas hingga 1-2 hari (maksimal 2 hari).
Untuk menyimpan bumbu dapur kering pada suhu ruang dapat menggunakan botol PP, PET, atau kantung plastik PP yg tebal.
Lebih bagus lagi jika kemasannya kedap terhadap uap air, gas, dan cahaya seperti kemasan multilayer dengan alufoil.
Sementara itu, untuk daging yang sudah dibumbui jika masih mentah, umur simpannya kurang lebih sama dengan yg mentah tanpa bumbu.
"Mungkin bisa lebih lama sedikit karena efek bumbu beberapa ada yang memiliki aktivitas antimikroba alami. Memang sebaiknya untuk daging apapun jenisnya, sebaiknya disimpan di freezer. Pada kondisi beku (-18 oC), daging dapat bertahan hingga 1 tahun. Tapi jika freezer kita suhunya hanya -12oC atau lebih tinggi dari itu, umur simpannya hanya beberapa bulan, maksimal 4-5 bulan,” lanjut Prof. Edhi.
Chandra Asri senantiasa menghadirkan produk yang memiliki mutu dan nilai keamanan tinggi untuk para konsumen.
Seluruh produk biji plastik Chandra Asri telah memperoleh beragam sertifikat European Union Food Contact, US FDA Food Contact, dan Japanese Food Contact.
Juga memenuhi standar food packaging control dari regulasi BPOM nomor 20 tahun 2019, Sertifikat SNI, dan Halal compliance certificate
“Sebagai mitra pertumbuhan bagi Indonesia, Chandra Asri senantiasa berupaya menghasilkan produk yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat," tutur Head of Corporate Communications Chandra Asri Chrysanthi Tarigan.
Chandra Asri memproduksi olefins (ethylene dan propylene) dan polyolefins (polyethylene dan polypropylene) atau biasa dikenal sebagai produk biji plastik yang nantinya dapat diproses oleh industri hilir untuk menjadi barang bermanfaat.