News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Sumpah Pemuda

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Publik Diajak Nonton Film Wage yang Ceritakan WR Soepratman

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum OPSHID FKYME, Maulana Muchammad Subchi Azal Tsani (kanan).

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Publik Diajak Nonton Film Wage yang Ceritakan WR Soepratman
 
 
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) membuat film Wage yang dirilis sejak Oktober 2017 untuk menggugah semangat para pemuda.

Film ini bercerita tentang sang maestro pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Soepratman atau lebih dikenal WR Soepratman.

"Hari Sumpah Pemuda dan kelahiran lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah dua tonggak penting yang mendefinisikan perjuangan untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua Umum OPSHID FKYME, Maulana Muchammad Subchi Azal Tsani, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Luncurkan ‘Kemenpora x Saykoji Rap Challenge

"Ini menjadi momen yang menggugah semangat kebangkitan nasional sesungguhnya," lanjutnya.

Sebagai Pemuda Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, bertanah air satu, berbangsa satu dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia sesuai dengan isi teks Sumpah Pemuda, Bechi menyebut sudah sepatutnya masyarakat mensyukuri peristiwa bersejarah tersebut dengan berbagai cara.

Ia mencontohkan, film Wage ini memiliki makna mendalam tentang bagaimana caranya kita mensyukuri sekaligus mengenang jasa Pahlawan Nasional W.R. Soepratman.

Dalam pembuatannya, film ini menghabiskan kurang lebih Rp20 miliar. Lewat fim ini juga, ia berupaya untuk melestarikan Indonesia Raya 3 Stanza.

Tak hanya membuat film, Bechi menyebut OPSHID juga kerap mengadakan berbagai santunan dan bakti sosial yang diberikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang membutuhkan.

Adapun salah satu bentuk dari santunan yang diberikan itu dikenal dengan nama 'Jelajah Desa'.

Jelajah Desa merupakan program santunan berupa penyampaian paket sembako, uang tunai, dan pelayanan medis secara gratis yang diberikan kepada masyarakat yang tinggal di perbatasan.

"Tercatat, di setiap pelaksanaan program Jelajah Desa ini, OPSHID selalu menyampaikan ratusan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu dengan nilai per paketnya berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp500 ribu, yang jika ditotalkan nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah," jelasnya.

Selain merilis Film Wage dan Program Jelajah Desa, OPSHID lanjutnya, juga memberikan bantuan pembangunan rumah layak huni kepada masyarakat yang tak punya rumah tidak layak huni.

Program 'Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah (RSLHS)', diinisiasi dan dikomandoi oleh Bechi dengan menghabiskan anggaran mulai dari Rp100 juta hingga Rp150 juta untuk setiap rumah yang dibangun.

Rumah ini diberikan gratis bagi penerimanya. Tercatat di momentum Hari Sumpah Pemuda Tahun 2023 ini, OPSHID sudah membangun sebanyak 66 RSLHS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu, total rumah yang sudah dibangun sejauh ini mencapai 262 unit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini