TRIBUNNEWS.COM - Umay Shahab mengaku deg-degan saat harus men-direct aktor senior.
Artis cilik Umay Shahab kini dikenal sebagai sutradara muda.
Meski baru berusia 22 tahun, Umay sudah menjadi sutradara dalam beberapa film seperti Ku Kira Kau Rumah dan Ketika Berhenti di Sini.
Menjadi sutradara muda menjadi tantangan tersendiri bagi Umay.
Ia mengaku merasa deg-degan saat harus men-direct aktor senior.
Beberapa aktor senior yang membuat Umay deg-degan di antaranya Widyawati Adisura dan Cut Mini Theo.
"Gua deg-degan banget nge-direct Oma Widyawati, Bu Cut Mini," ungkap Umay seperti dikutip dari tayangan video program Podcast Warung Kopi (PWK) di kanal YouTube HAS Creative.
Baca juga: Umay Shahab Awali Karier sejak Usia 3,5 Tahun, Ungkap Pernah Jatuh karena Coboy Junior
Sebaliknya, para aktor senior malah menghargai posisi Umay sebagai sutradara.
"Tenang-tenang, kamu itu sutradara saya, ngomong yang benar kamu maunya gimana. Saya hargain kamu kok maunya gimana. Justru mereka malah kayak gitu," kata Umay menjelaskan perkataan para aktor senior.
Bahkan, aktor senior juga tidak meremehkan Umay yang menjadi sutradara muda.
"Enggak ada yang kayak 'lu kan sutradara baru' gitu, nggak ada," pungkas Umay.
Dalam podcast tersebut, Umay juga menceritakan awal mula dirinya berkeinginan untuk membuat film.
Sebelumnya, Umay sudah pernah membuat film pendek berjudul Cinta di Balik Awan.
"Dari tahun 2016 gua udah bikin film pendek pertama judulnya Cinta di Balik Awan yang main tuh ada Arbani sama Agatha Pricilla," kata Umay.
Baca juga: Jadi Sutradara, Umay Shahab Akui Tak Pernah Marah dan Puji Aktor Langsung, Punya Alasan Khusus
Ia kemudian mengutarakan keinginannya untuk membuat film kepada rekannya sesama artis yakni Prilly Latuconsina.
Prilly pun tertarik dengan ide film yang disampaikan Umay.
"Dari situ mulai sering beberapa kali bikin film pendek juga buat brand, terus akhirnya ketemu sama Prilly dan gua cerita punya banyak banget keresahan dan gua pengen banget menyalurkan bakat gua bikin film panjang."
"Film panjang gua ceritain ke dia (Prilly) tentang bipolar, kesehatan mental, dan dia tertarik karena di Indonesia udah pernah ada yang bikin tapi versi popnya belum ada," terangnya.
Baca juga: Sutradarai Ketika Berhenti di Sini, Umay Shahab Sebut Ide Film Berasal dari Kehilangan Seseorang
Ditanya mengenai duka yang ia alami saat menjadi seorang sutradara, Umay mengatakan perlu menyesuaikan diri dengan tim yang bekerja dengannya.
Selain itu, ia juga banyak belajar bagaimana memberikan toleransi pada sesuatu yang tidak sesuai dengan ide utamanya.
"Mungkin dukanya lebih kepada gua percaya nggak ada yang ideal gitu, sekalipun kita orangnya idealis. Jadi bagaimana bisa mentoleransi sesuatu yang tidak sesuai dengan ide utama kita atau ide utama kita yang tidak bisa tersampaikan."
"Jadi dukanya lebih kepada bagaimana gua adjust dan toleransi," terang Umay.
Disinggung pertanyaan terkait aktor yang menyebalkan, Umay menyebut talent yang suka datang terlambat ke lokasi syuting.
"Talent yang nyebelin adalah talent yang telat dateng ke set. Karena kayak tidak menghargai pekerjaan," ucapnya.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)