News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nicholas Saputra: Weapon of Mass Destruction Bisa Lewat Smartphone

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor Nicholas Saputra dan presenter Melaney Ricardo pada sesi Obral-Obrol Literasi Digital (OOTD) di acara Peluncuran Kegiatan Literasi Digital kepada Keluarga Besar TNI (KBT) di Menara Danareksa, Jakarta.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Nicholas Saputra menyuarakan mengenai pentingnya menyadari bahwa dunia digital dimiliki oleh semua orang.

Menurutnya, semua orang patut berhati-hati dan mengontrol diri saat menggunakan media sosial.

"Weapon of mass destruction (senjata pemusnah massal) itu bisa terjadi lewat smartphone atau digital, ini jadi perhatian penting karena telah menjadi bagian hidup kita,” tutur Nicholas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nicholas pada sesi Obral-Obrol Literasi Digital (OOTD) di acara Peluncuran Kegiatan Literasi Digital kepada Keluarga Besar TNI (KBT) di Menara Danareksa, Jakarta, Minggu (22/10/2023).

Nicholas melanjutkan, seiring dengan bergesernya budaya berinteraksi, manusia juga menjadi lebih sering mengoperasikan gawai dalam sehari-harinya.

Baca juga: Menkominfo Budi Arie: Perjalanan Meningkatkan Literasi Digital Nasional Semakin Panjang

Sementara itu, presenter Melaney Ricardo mengatakan tata krama dalam bermedia sosial adalah hal yang mutlak diperlukan oleh para orang tua untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.

Masyarakat Indonesia, kata Melaney, menjunjung adat ketimuran yang mengedepankan adab.

"Jangan mengeluarkan kata-kata caci maki, terlebih di depan anak-anak kita, karena kita yang menentukan akan membangun generasi penerus yang seperti apa,” tutur Melaney.

Melaney melanjutkan, ada dua hal yang patut diperhatikan terkait menyebarkan unggahan di media sosial.

Baca juga: Nicholas Saputra dan Putri Marino akan Beradu Akting dalam Film The Architecture of Love

Terdapat sharing yang tujuannya untuk menginspirasi, namun ada pula yang penyampaiannya kurang tepat sehingga cenderung masuk kategori flexing.

"Ketika kita mempertontonkan kesuksesan kita, pertama-tama harus bertanya pada diri sendiri apa tujuannya, kalau memang berniat menginspirasi, cara menyampaikannya juga harus tepat," kata Melaney.

Seperti diketahui, Kemenkominfo melalui Tim Literasi Digital sektor Masyarakat Umum menyelenggarakan Peluncuran Kegiatan Literasi Digital kepada KBT.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini