Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit komika atau stand up comedian (komedian tunggal) menjadikan politik sebagai materi mereka.
Misalnya belum lama ini berkait polemik putusan MK yang membolehkan siapapun berusia di bawah 40 tahun maju di kontestasi Pilpres 2024, dengan syarat pernah atau sedang menjabat kepala daerah.
Adjis Doaibu sebagai Presiden Stand Up Indonesia, tak mempermasalahkan materi politik para komika.
"Gua cuma bilang ke mereka, jangan sampai fitnah aja," kata Adjis Doaibu ketika ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023) malam.
Baca juga: Pandangan Adjis Doaibu Soal Paslon Capres dan Cawapres 2024, Ganjar-Mahfud hingga Prabowo-Gibran
Adjis meminta kepada para komika untuk bersuara berdasarkan fakta yang diterima, bukan justru membuat isu tanpa adanya fakta yang membenarkan.
"Kalau pun kalian ngomong harus punya dasarnya, ketika didebatin mereka punya bahannya dan menang," ucap pria berusia 35 tahun itu.
Adjis mengakui ulah para komika tak membuat dirinya ditegur pihak mana pun. Hanya saja ia pasti langsung dihubungi ketika para stand up comedyan tersandung masalah hukum.
Menurut Abdul Aziz Batubara, komentar yang ia suarakan bersama anak anak komika tidak akan didengar oleh Pemerintah atau elit politik, karena semua sudah punya kebijakan.
Akan tetapi, Adjis Doaibu merasa semua komentar komika berdasarkan keresahan yang mereka rasakan.
"Komentar anak stand up hal yang wajar. Karena mereka berdasarkan keresahan, itu yang kami resahin. Kalau didalemnya nikmatin aja sebagai penonton," ujar Adjis Doaibu. (ARI).