TRIBUNNEWS.COM - Aktris Dian Sastrowardoyo mengaku bahagia setelah dirinya mendapatkan peran sebagai tokoh Dasiyah dalam serial Netflix Gadis Kretek.
Perasaan tersebut muncul kala Dian Sastrowardoyo harus mempelajari sejumlah hal baru saat memerankan karakter Dasiyah.
Menurut Dian Sastrowardoyo, sosok Dasiyah sangatlah berbeda dengan karakter dirinya.
"Aku seneng banget sih dapat kesempatan untuk bisa meranin peran yang beda banget dari aku kaya gini," ungkap Dian Sastrowardoyo, dikutip dari YouTube Netflix Indonesia pada Rabu (8/11/2023).
Dian Sastrwardoyo merasa bahwa perannya sebagai Dasiyah dapat menambah keahliannya sebagai aktris.
"Ini memperkaya aku banget sebagai aktor," imbuhnya.
Baca juga: Dian Sastro Pasrah Tak Olahraga dan Bersosialisasi Demi Karakter Dasiyah di Serial Gadis Kretek
Tak hanya itu, perannya sebagai Dasiyah juga meninggalkan kesan mendalam bagi Dian Sastrowardoyo.
Terlebih kisah perjalanan cinta yang dimiliki karakter Dasiyah.
"Cerita Dasiyah ini berkesan banget sih romannya kalau menurut aku," ucap Dian.
Dalam memerankan sosok Dasiyah, Dian mengaku selalu mendapat arahan dari sang sutradara, Kamila Andini.
"Dalam mengembangkan karakter Dasiyah ini, aku tu banyak dapet arahan dari sutradara kita, khususnya Kamila Andini," ujar Dian.
Wanita kelahiran 1982 tersebut mengaku harus melakukan sejumlah hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dian harus mengenakan pakaian budaya Jawa yang mengharuskannya untuk mengenakan kain setiap saat.
Berdasarkan penuturan Dian, dirinya sempat merasa pegal lantaran tak terbiasa dibalut kain dengan waktu yang cukup lama.
Baca juga: 7 Fakta Serial Gadis Kretek: Cara Dian Sastrowardoyo Dalami Peran hingga Bangun 100 Set di 20 Lokasi
"Pakai kain tiap hari tu pegelnya beda sama kita yang pakai baju yang modern gitu. Dan itu pun langsung berpengaruh ke fisiologis kita berdiri, duduk, jalan," jelasnya.
Bahkan, Dian menjelaskan bahwa dirinya harus mempelajari cara jalan Dasiyah yang pelan.
Dirinya mengaku menggunakan metode jalan yang diadaptasi dari Jepang.
"Jadi ada satu gerakan yang latihan jalan gitu, namanya Slow Ten. Itu diadopsi dari metode Suzuki, Jepang."
Saat mempelajari metode tersebut, Dian harus berjalan dengan sangat pelan dan seperti melayang.
"Latihan yang jalannya pelan banget, kakinya tu nggak boleh lurus, jadi kakinya harus bengkok. Jadi kalau jalan tu kaya bener-bener melayang."
"Jalan kaya gitulah yang dimiliki oleh cara jalannya Dasiyah," imbuh Dian.
Tak hanya itu, Dian juga harus menyamakan cara nafasnya dengan karakter Dasiyah.
Pasalnya, menurut Dian cara bicara Dasiyah dan dirinya sangatlah berbeda.
"Secara suara aku banyak mengubah juga. Aku kalau ngomong kan nafasnya full, tapi kalau Dasiyah tu nafasnya setengahnya," sebut Dian.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)