TRIBUNNEWS.COM - Grup band Tanah Air, Slank kini lebih memilih berkarya melalui konser musik daripada ikut kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendatang.
Hal tersebut berbeda dengan 2019 lalu, di mana Slank cukup aktif menyuarakan dukungan mereka untuk Joko Widodo.
Tak hanya pada 2019, dukungan Slank itu juga mereka berikan kepada Jokowi sejak Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2012, silam.
Slank pun disebutkan selama ini memang berpolitik, tetapi saat ini, band tersebut memilih untuk berhenti.
"Slank kayaknya sudah selesai, mau naik gunung lagi," ucap Drummer Slank, Bimbim di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Hingga saat ini pun, Slank masih belum memberikan keputusan mengenai dukungan mereka di Pilpres 2024 nanti.
Baca juga: Bimbim Kesal Konser Album Ketujuh Slank Harus Berhenti dan Tiket Fans Belum Dikembalikan Semua
Kaka (vokal), Ivanka (bass), Abdee Negara (gitar) dan Ridho (gitar), serta Bimbim memilih diam soal dukungan itu.
Bimbim pun mengaku tak mau membahas dukungan Slank tersebut.
"Slank mau fokus manggung dan berkarya saja, nggak di politik lagi," jelasnya.
"Gue lagi mau jadi silent majority," kata Bimbim.
Sementara itu, Slank yang kini mengaku ingin fokus berkarya itu akan menggelar konser dalam rangka 25 tahun dan perayaan album ketujuh.
Konser tersebut digelar di beberapa kota, tetapi belum selesai di seluruh kota, tur konser Slank itu harus dihentikan.
Hal tersebut disebabkan karena terjadi masalah pada pihak promotor yang mengurus konser, yakni Make A Show.
“Itu (konsernya) bermasalah sama promotornya," ujar Bimbim.
"Sebaiknya nanya ke sana jangan kesini (Slank),” kata Bimbim sembari tertawa.
Mengenai permasalahan itu, Bimbim enggan menjelaskan secara rinci.
Namun, ia memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendesak promotor agar mengembalikan uang tiket para penonton yang sudah terlanjur dibeli.
“Waduh tanya ajah deh ke sana (promotor), saya juga enggak ngerti,” ucap Bimbim.
“Kita udah koordinasi ke pihak yang dirugikan, kalau nggak balikin di jangka waktu habis ya, sampai Desember kalau enggak salah,” tegasnya.
Kegagalan konser ini pun, diakui Bimbim membuatnya kesal.
"Ya iya lah kesal, konser tujuh kota berhenti di tengah jalan. Padahal, tur baru dua kota kalau nggak salah," kata Bimbim, dikutip dari Wartakotalive.com.
"Kita baca Direct Message (DM) rata-rata banyak tiket yang belum dibalikin, udah komunikasi sih kita kasih jangka waktu ke mereka," ucap pria berusia 56 tahun itu.
Diketahui, Slank dan penonton memberikan batas waktu kepada promotor hingga Desember 2023, untuk mengembalikan uang pembelian tiket.
"Terserah yang dirugikan saja mau ambil langkah seperti apa. Kayaknya mereka mau menempuh jalur hukum kalau sampai batas waktu pihak promotor tidak mengembalikan uang," jelas Bimbim.
(Tribunnews.com/Rifqah/Bayu) (Wartakotalive.com/Arie Puji)