TRIBUNNEWS.COM - Serial Gradis Kretek yang tengah tayang di saluran streaming Netflix sukses membuat para penonton terkesima dengan cerita hingga aktornya.
Serial ini bercerita tentang perjalanan cinta dengan latar belakang tradisi industri rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an.
Disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, serial Gadis Kretek menampilkan Dasiyah atau Jeng Yah sebagai karakter utama.
Karakter Dasiyah ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.
Dian Sastro menuturkan Dasiyah adalah karakter yang paling sulit ia perankan sepanjang kariernya.
"Kalo gue personally sebenarnya ngeliat Jeng Yah atau Dasiyah termasuk karakter yang paling susah yang pernah gue peranin dalam karier gue."
"Kenapa? karena personally gue merasa kalo karakter Jeng Yah tu beda banget ama Dian," tutur Dian, dikutip dari YouTube TS Media.
Baca juga: Perankan Dasiyah di Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Disebut Lebih Galak dari Jeng Yah Versi Novel
Menyebut dirinya ekspresif, Dian Sastro merasa kesulitan memerankan sosok Jeng Yah yang berekspresi sangat datar.
"Dian tu orangnya transparan banget, gue ekspresif kalo gue ngomong tu animated, (sedangkan) Jeng Yah diem," katanya.
"Dan itu pegel banget nahannya," imbuh Dian.
Kemudian, aktris berusia 41 tahun itu menceritakan pengalamannya saat syuting.
Di mana saat itu Dian harus berekspresi marah namun sayangnya ekspresi marah Dian malah keluar dari karakter Jeng Yah.
Demi menjaga karakter Jeng Yah yang tegas, Kamila Andini meminta Dian untuk mengulangi adegan tersebut.
Mau tak mau Dian pun mengikuti arahan sang sutradara.
"Wah gila lo. Oke oke gue ngambil napas dulu. Akhirnya gue take, terus gue bener-bener sediem-diemnya."
"Jadi gue marahnya cuma minim banget. Dan itu pegel banget sumpah Demi Allah," ujar Dian.
Meski begitu, Dian tak menampik bahwa karakter tersebut memperkuat cerita dalam serial Gadis Kretek.
Lebih lanjut, pemeran film Ada Apa dengan Cinta? itu mengatakan banyak pengorbanan yang ia lakukan demi memerankan sosok Jeng Yah ini.
Bahkan sang sutradara memintanya berhenti melakukan olahraga yang ia sukai.
"Buat pendalaman karakter ini gue tu banyak banget pengorbanannya."
"Gue tu sampai 6 bulan nggak ketemu temen-temen sepeda gue karena nggak dibolehin ama Dini."
"Dian boleh nggak lo stop dulu ketemu temen-temen lo yang Jaksel Jaksel itu, stop dulu olahraga cepet, sepeda stop, lari stop, tenis stop (gue lagi suka-sukanya) boleh nggak stop?" cerita Dian.
Kamila Andini menyebut, olahraga yang dilakukan Dian dapat berdampak buruk pada karakter yang ia perankan.
"Kenapa sih Dini? 'Ya soalnya itu impact, segala macem. Lo tu harus kayak gliding gitu dalam hidup'."
"Jadi gue tu harus stop itu semua. Olahraga yang gue ambil cuma nari Jawa ama meditasi," kata Dian.
Baca juga: Demi Dalami Karakter Dasiyah dalam Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Belajar Cara Jalan Pelan
Tak hanya itu, istri Maulana Indraguna Sutowo ini juga berujar dirinya tidak mendengarkan musik modern selama hampir satu tahun.
"Terus di rumah gue nggak pegang headphone. Nggak dengerin radio nggak dengerin musik modern sama sekali for like a year."
"Kalo gue sendiri nih, gue cuman baca buku hiburan gue. Sama dengerin musik klasik, sama musik gamelan Jawa, sama keroncong zaman Ismail Marzuki," ujarnya.
Perankan Dasiyah di Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Disebut Lebih Galak dari Jeng Yah Versi Novel
Serial Gradis Kretek saat ini tengah tayang di saluran streaming Netflix.
Gradis Kretek bercerita tentang perjalanan cinta dan penemuan jati diri seorang perajin dimulai saat ia menentang tradisi industri rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an.
Menariknya, ternyata karakter Dasiyah atau Jeng Yah yang diperankan Dian Sastrowardoyo memiliki perbedaan antara versi serial dengan novelnya.
Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala mengungkapkan adanya pergeseran antara film dan novelnya.
"Ada sedikit pergesaran. Tidak berubah tapi ada pergeseran karena kepentingan visual," ujar Ratih, dikutip dari YouTube TS Media.
Baca juga: Dian Sastro Pasrah Tak Olahraga dan Bersosialisasi Demi Karakter Dasiyah di Serial Gadis Kretek
Ditanya Dian Sastro tentang seberapa jauh pergeserannya, Ratih menuturkan Dasiyah di film lebih galak dibandingkan yang diceritakan di novel.
"Justru lebih galakan ini (Dian)," jawabnya.
Luna Maya sekalu host pun menanyakan alasan Dian Sastro menampilkan sosok Dasiyah yang lebih galak.
"Kalo yang gue tampilin di film itu adalah direction-nya Kamila Andini, jadi Dini's version of Dasiyah (Dasiyah versinya Dini)," jawabnya.
"Dia (Kamila Andini) kayak ngedesain, yang gue tangkep dari dikusi-diskusi kita, kita tu mau dibikin kontras banget gitu lo karakternya."
"Kontras untuk keperluan sinematik katanya," beber Dian Sastro.
Lebih lanjut, aktris berusia 41 tahun itu menjelaskan, sang sutradara ingin membuat perbedaan karakter yang mencolok dari pemain utama Gadis Kretek.
"Kontras dengan si Rayanya (Soeraja-Ario Bayu). Jadi si Soerajanya dibikin berantakan banget, slengekan, segala macem. Dasiyahnya yang kaku banget," jelasnya.
"Dini pengennya kayak gitu karena menurut dia akan lebih dapet momen sinematiknya," imbuhnya.
Baca juga: Perankan Sosok Dasiyah dalam Serial Gadis Kretek, Dian Sastro: Memperkaya Aku Sebagai Aktor
Meski dinilai berbeda dari film, Ratih mengatakan bahwa sosok Dasiyah di dalam novel memang berkarakter tegas.
Dari segi alur cerita, Ratih menuturkan di film dan novel semuanya sama.
"Tapi kalo secara cerita, alur, semuanya itu masih sama. Kita menjaga itu."
"Itulah yang dicintai sama pembacanya Gadis Kretek," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yurika)