Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan virus Human papillomavirus (HPV) cukup ditakuti karena bisa menimbulkan masalah kesehatan serius.
Penyakit yang muncul akibat virus HPV di antaranya seperti kutil kelamin hingga kanker serviks.
Virus ini biasanya menular melalui kontak seksual. Namun masyarakat tidak boleh lengah.
Virus HPV bisa menular dari ibu ke anak. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, dalam kelas jurnalis Perluas Cakupan, Perkuat Kesadaran: Bersama Capai Generasi Bebas Kanker Serviks" di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Kemenkes Gunakan Tes HPV DNA untuk Skrining Kanker Serviks di DKI Jakarta
Penularan HPV dari ibu ke anak biasanya melalui persalinan normal atau lewat vagina.
"Cara penularan lain dari ibu, lahir normal masuk liang vagina," ungkapnya di Jakarta, Selasa (14/11)2024).
Di serviks atau leher rahim, terdapat virus HPV.
Saat kelahiran normal, bayi akan melewati leher rahim.
"Bayi lewat situ bisa terhirup (virus HPV). Yang terjadi virus masuk pernapasan bayi. Itu bisa terulang kembali, recurrent respiraotry papilomatis (RRP)," jelasnya.
Jalan lahir bayi memang bukan tempat steril. Pada ibu yang sehat, jalan lahir yang penuh dengan bakteri baik justru baik untuk anak.
Bayi butuh transmisi bakteri baik untuk perkembangan saluran cerna, bantu tingkatkan antibodi dan sebagainya.
"Kebanyakan bakteri baik untuk kesehatan bayi. Namun kalau ibu banyak infeksi, itu adalah bakteri tidak baik," jelas Denta.
Sedangkan pada air susu ibu (ASI), penularan tidak akan terjadi.
Virus HPV hanya ada bagian leher rahim atau serviks dan tidak sampai menyebar ke bagian tubuh lain.
"Kalau HPV sembunyi tidak kemana-mana tidak akan dikeluarkan pada ASI," tutupnya.