TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahun sudah Gatot Brajamusti meninggal. Sebelumnya, ia pernah menjadi sorotan karena kasus narkoba yang menjeratnya.
Gatot Brajamusti ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustus 2016 atas kasus penyalahgunaan dan kepemilikan narkotika.
Baca juga: Dicekoki Sabu-sabu Gratis hingga Reza Artamevia Kecanduan, Pengacaranya Salahkan Gatot Brajamusti
Setelahnya, Gatot Brajamusti juga terjerat kasus pelecehan seksual, senjata api ilegal, hingga kepemilikan satwa langka, disaat dirinya menjalani hukuman kasus narkotika.
Suci Patia Brajamusti, anak mendiang Gatot Brajamusti berbagi cerita tentang perjuangan hidup dirinya, disaat sang ayah menjalani proses hukum dengan beragam kasus yang dihadapinya.
"Jujur saja tahun 2016 itu jadi momen yang tak terlupakan buat aku. Karena papa dan mama masuk penjara, aku dan kedua adikku menyelamatkan diri lah," kata Suci Patia ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba, 2 Pegawai Honorer di Lumajang Ditangkap, Bekerja di Rumah Dinas Bupati
"Kebetulan mama itu masuk penjara selama satu tahun," sambungnya.
Suci mengakui kehidupannya tak seenak sebelum sang ayah masuk penjara. Ia harus berjuang hidup dan menafkahi kedua adiknya yang masih kecil.
"Apa yang terjadi sama papa berdampak banyak ke kehidupan aku dan adik adik," ucapnya.
Suci pun sampai tinggal di indekos bersama kedua adiknya di NTT, agar mereka bisa lebih mudah menengok kedua orang tuanya yang hidup di dalam penjara.
Selain itu, diakui Suci, banyak sekali gunjingan dari masyarakat terhadap dirinya dan juga kedua adiknya.
"Aku sempat cuti kuliah, adik adik aku gak sekolah 3 bulan karena takut. Saat itu berita papa viral sekali, kita ditanyain untuk suatu hal yang kita sendiri gak tahu itu apa. Kami sama syok dan kagetnya, orang banyak sekali menggunjing kami," jelasnya.
"Jadi struggle kehidupan kami bukan hanya finansial, lebih beratnya ke mental agar tidak malu buat ketemu orang," sambungnya.
Suci tidak pernah absen menghadiri sidang kedua orang tuanya, Gatot dan istri baik di NTT atau pun di Jakarta. Ia pun harus membiasakan diri bertemu awak media dengan sejuta pertanyaan.
Suci bersama kedua adiknya pelan-pelan memilihkan mental dan menjalani kehidupan dengan penuh perjuangan.
"Aku solat dan berdoa aja. Menurutku solat dan berdoa sudah cukup mengembalikan mental Aku dan adik adik," ungkapnya.
Suci mengakui kehidupannya berubah. Keluarganya sampai menjual semua aset Gatot, untuk membayar biaya selama proses hukum berlangsung.
"Jadi rumah dan mobil dijual semua, rumah di Pondok Indah dan mobil banyak semua dijual untuk biaya persidangan dan pengacara," katanya.
Suci Patia pun tidak menyalahkan kedua orang tuanya yang membuat kehidupannya berubah 180 Drajat. Ia tetap sayang dengan mendiang Gatot Brajamusti, meski punya banyak kesalahan karena ia merasa orang tuanya sudah susah payah membesarkan ketiga anaknya.
"Aku banyak minta maaf sama orang yang dirugikan papa mama kalau ada perilaku papahku yang tidak patut, aku minta maaf ke seluruh masyarakat Indonesia," ujar Suci Patia. (Wartakota/Arie).