Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Judi online belakangan tidak hanya dicandui oleh orang dewasa saja.
Saat ini judi online pun marak dilakukan oleh anak-anak.
Baca juga: PPP: Perang Terhadap Judi Online Tak Hanya Menutup Konten dan Situs, Miskinkan Juga Bandarnya
Bahkan sedihnya, kecanduan judi online sudah dialami anak yang baru duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta.
Ia mengatakan telah beberapa kali telah menangani kasus kecanduan judi online pada anak.
"Kategori usia? SD ada. Tren awalnya di remaja SMP dan SMA yang kecanduan judi online. Makin ke sini makin mudah (aksesnya) SD kelas 6 atau SMP awal," ungkap dr Denta saat ditemui di kliniknya di bilangan Jakarta, Jumat (30/11/2023).
Mula-mula, pasien yang datang biasanya akibat kecanduan game.
Baca juga: Oknum Staf Viral Disebut Main Judi Online Pakai Fasilitas Kantor, Ini Penjelasan DPRD Pamekasan
Sedangkan pasien yang alami candu judi online awalnya ada di usia remaja.
Namun, periode anak yang alami candu judi online mulai meningkat di awal tahun.
Setidaknya dalam sebulan ada satu hingga anak yang mereka tangani.
"Memang tidak tahu, kira-kira signifikan sebanyak apa. (Mungkin) sebagian kecil dari keseluruhan kasus yang ada. Yang datang ke dokter cukup bertambah dibandingkan tahun sebelumnya," jelas dr Denta.
Lebih lanjut, dalam menangani kasus anak candu judi online ini, nyatanya dr Denta tidak sendiri.
Ada satu tim yang terdiri dari dokter spesialis anak, psikolog, hingga dokter umum.
"Kami kita ada tim tidak hanya dokter spesialis anak, psikolog, dokter umum turut membantu penanganan kasus tersebut," jelasnya.
Penyebab Anak Kecanduan Judi Online, Mulai dari Iklan di Game Online Sampai Meniru Orangtua
Menurut dr Denta, penyebab terjadinya candu judi online pada anak biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan.
Sering pula diawali dengan kebiasaan bermain game online.
Saat ini, anak-anak saat bermain game online kerap melakukan live streaming.
"Kebetulan pada judi online tersisip di streaming tadi. Entah secara sembunyi, frame, sampai terang-terangan," jelas dr Denta.
Bahkan, judi online ini ada yang di-endorse atau dipromosikan langsung saat game streaming.
"Di situ anak penasaran dan mulai mencoba apa yang di-endorse dan iklankan. Setelah itu kecanduan," paparnya.
Selain itu ada juga disebabkan karena melihat dari orangtua atau orang dewasa di sekitarnya.
"Melihat dari orangtua, entah orang dewasa sekitarnya. Judi online kebetulan penampakannya seperti game pada umumnya. Dengan pernak-pernik animasi, anak jadi tertarik apa dimainkan ayah dan paman," tutur dr Denta.
Gejala yang Harus Diwaspadai Oleh Orangtua
Nyatanya saat anak mengalami masalah kecanduan, ada beberapa tanda yang muncul.
Gejala pertama, biasanya terjadi penurunan kualitas hidup atau perubahan perilaku.
Misalnya sang anak tadinya pendiam. Tiba-tiba jadi lebih sering marah, tantrum atau konflik di rumah.
Orangtua, kata dr Denta juga bisa melihat dari peforma anak di sekolah. Bisa saja terjadi penurunan nilai akademik atau perubahan perilaku.
Selain itu jika anak tiba-tiba sering meminta uang dan pulsa, maka orangtua perlu waspada.
Tidak hanya psikis, ada juga gejala secara fisik yang perlu diwaspadai orangtua, tanda anak alami kecanduan.
Di antaranya seperti kualitas tidur jadi menurun, begitu pula dengan nafsu makan.
"Penurunan berat badan, sakit-sakitan. Bukan masalah fisik saja tapi juga psikisnya," tutup dr Denta.