Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saipul Jamil kembali cerita soal perasaannya ketika didatangi beberapa anggota kepolisian dan beberapa orang di jalan Jelambar.
Lebih dari tiga orang mengerubungi mobil yang ditumpangi Saipul Jamil sembari terus memaksanya keluar mobil.
Baca juga: Saipul Jamil Sedih Selama Ditahan di Polsek, Sebut Tidak Bisa Lakukan Hal Ini
Ketika itu Saipul Jamil merasa bahwa dirinya sedang dibegal oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai polisi.
Ia juga merasa bahwa hari itu dirinya akan mati menjadi korban dari begal kendaraan di sore hari.
"Saya trauma kan saya berpikiran itu begal, saya akan mati, saya akan menjadi korban," terang Saipul Jamil di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Usai Dinyatakan Bebas, Saipul Jamil Sebut Dirinya Bakal Jalani Ibadah Haji di Tahun Ini
Saipul sempat berteriak minta tolong ke masyarakat dan minta untuk diabadikan. Ia berpikir kemungkinan terburuknya adalah meninggal di tempat, sehingga dirinya berharap ada yang punya bukti video.
"Saya minta tolong semuanya tolong diabadikan takutnya saya mati, ya kan," ucap Saipul.
Ia sempat mengira karena orang-orang tahu bahwa dirinya adalah Saipul Jamil maka akan menyelamatkan dirinya, yang masih mengira dibegal
Ketika sadar tak ada yang menyelamatkan, ia pun mulai pasrah mengikuti ucapan beberapa pria yang mengaku dari kepolisian.
"Pikiran saya wah si Ipul ada yang bawa nih pikiran saya begitu, terus (orang-orang) menyelamatkan," katanya.
"Iya saya ga menelpon keluarga, karena itu ngeblank semua," terus Saipul Jamil.
Polisi mengklarifikasi proses penangkapan asisten Saipul Jamil yang dikritik netizen tidak humanis.
Disampaikan Kapolres Jakarta Barat, M Syahduddi bahwa beberapa pria yang ikut mengerubungi mobil Saipul Jamil bukanlah anggota kepolisian.
Anggota polisi yang bertugas menangkap asisten Saipul Jamil serta mengamankan artis tersebut, diakui hanya berjumlah tiga orang.
--