Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu dari 10 orang di dunia menderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK).
Namun 9 dari 10 orang yang didiagnosis menderita PGK tidak menyadari kondisinya.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik dan Endokrinologi Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM.
Dr Ketut pun ungkap salah satu faktor risiko utama terjadinya gangguan ginjal kronik adalah diabetes melitus tipe dua.
Faktor utama progresif PGK pada pasien Diabetes melitus tipe 2 adalah adanya inflamasi dan fibrosis pada ginjal.
Terlihat dari adanya albuminuria yang merupakan tanda awal kerusakan ginjal.
"Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak ginjal secara perlahan, dan lama kelamaan ginjal tidak mampu menyaring darah sebagaimana seharusnya yang berakibat terjadinya PGK," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Diabetes Tipe 2 adalah penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
Dan ini dan dapat memperpendek harapan hidup hingga 16 tahun.
Lebih lanjut Suastika jelaskan tanda awal penyakit ginjal pada pasien diabetes, yaitu peningkatan pengeluaran albumin dalam urine.
Untuk mengetahui pengeluaran albumin dalam urin, maka ia menganjurkan penderita diabetes untuk melakukan skrining.
"Dokter harus lebih proaktif melakukan skrining PGK pada pasien Diabetes tipe 2. Jika menghadapi pasien dengan Diabetes tipe 2, ada baiknya skrining PGK juga rutin dilakukan minimal sekali setahun," imbaunya.
Gejala bisa ditemukan lebih awal dan dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih tepat.