News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luna Maya Temui Sang Penyebar Videonya Marah di Kantor, Anak Magang Dipanggil, Begini Nasibnya

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luna Maya mengatakan sudah menemui anak magang yang menyebarkan video dirinya ketika memarahi karyawan. Bagaimana nasibnya?

Luna Maya Temukan di Penyebar Videonya Marah di Kantor, Anak Magang Dipanggil, Begini Nasibnya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luna Maya mengatakan bahwa orang yang menyebarkan video dirinya ketika memarahi karyawan sudah diajak bertemu.

Ia menuturkan bahwa pihak yang merekam dan kemudian menyebarkan di media sosial adalah anak magang di kantornya.

Baca juga: Luna Maya Jelaskan Alasan Marah Pada Karyawan Hingga Gebrak Meja, Tegur Tim Marketing karena Ini

Luna Maya memahami apa yang ada dipikiran anak tersebut karena merasa kasihan dengan temannya dimarahi. Namun menurutnya itu tetap hal yang tidak benar.

"Kita udah temuin (perekam), itu anak magang dia mungkin itu iseng atau lucu-lucu kayak ‘aduh kasian temen gue dimarahin bos’ atau mungkin dia mikirnya lucu dan iseng aja, ternyata dampaknya panjang," ujar Luna Maya di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Luna Maya kemudian memanggil anak magang si perekam video Luna Maya marah saat rapat dengan karyawannya.

Apa yang terjadi saat sang karyawan magang dipanggil?

"Terus akhirnya anaknya kita panggil, pasti ada teguran yaa cuman saya selesaikan langsung secara kekeluargaan karena saya mau dia mengerti bahwa itu tindakan yang gak baik," sambung Luna.

Luna merasa bahwa apa yang dilakukan anak magangnya itu bukanlah etika yang baik dalam lingkungan pekerjaan.

Baca juga: Ayah Maxime Bouttier Berterima Kasih pada Luna Maya: Punya Hati yang Memang Tidak Berbohong

Merekam sebuah aktivitas internal perusahaan dan kemudian menyebarkan ke media sosial adalah hal yang tidak bisa Luna benarkan.

"Itu ya kembali lagi menurut aku juga secara etika ya lagi meeting dan bahas pekerjaan terus direkam seperti itu," kata Luna.

Luna melihat di media sosial cukup banyak yang pro padanya, bahwa apa yang dilakukan anak magangnya tindakan kurang tepat.

"Menurut aku yang dilihat bukan poin aku marah-marah, tapi poin apakah baik ada yang marah bahas pekerjaan diam-diam ambil gambar dan menyebar luaskan," terusnya.

Alasan Luna Maya Marah dan Gebrak Meja Saat Rapat dengan Karyawan

Luna Maya menjelaskan alasannya memarahi karyawan di kantornya hingga gebrak meja.

Video Luna Maya memarahi karyawannya itu sempat beredar di media sosial dan menimbulkan pro kontra netizen.

Luna Maya saat ditemui di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024)ceritakan soal alasan dirinya memarahi karyawan hingga gebrak meja. (kolase/Tiktok/dok Tribunnews.com)

Luna Maya kemudian menjelaskan bahwa dirinya marah karena merasa kurang puas dengan kinerja pegawainya dalam mengerjakan sebuah campaign.

"Itu (marah) bukannya gak ada masalah atau gak ada sebab," tegas Luna Maya di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Doakan Luna Maya dan Maxime Bouttier Cepat Menikah: sang Ibunda Pasti Senang

"Saya sebagai pimpinan kalau merasa kurang puas dengan kinerja dan apa yang ingin dikampanyekan, itu kan bahas soal marketing yaa," terangnya.

Luna menjelaskan bahwa saat itu tim marketing yang bertugas membuat campaign terus memberikan campaign yang kurang tepat.

Lantaran terus terjadi berulang kali dan dirasa tidak tepat sasaran, Luna pun menegur tim marketing secara keras. 

"Lagi bikin campaign baru. Itu campaignnya udah berkali-kali dipresent ke saya dan saya udah sering gak setuju," ujar Luna.

"Saya tuh mau yang terbaik agar produk yang dijual sampai ke konsumen ya," lanjutnya.

Namun rupanya aksi Luna Maya itu direkam secara diam-diam oleh seorang pegawai magang yang kemudian disebarkan ke media sosial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini