TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramainya kabar tentang perundungan di kalangan siswa saat ini ternyata dialami penyanyi dan pesinetron Shinta Bachir juga saat dirinya masih sekolah.
Shinta Bachir berbagi cerita tentang masa sekolahnya, dimana ia sering menerima perlakuan yang tak mengenakan.
Baca juga: Mengaku Sudah Move On, Shinta Bachir Sebut Sudah Lupa Wajah Sang Mantan
Shinta Bachir mengatakan sejak duduk di kelas 4 SD, ia kerap menerima candaan yang tak baik dari teman-teman lelaki di sekolahnya.
"Pernah rok ditarik jadi sobek, pulang sekolah saya tungguin saya lawan balik. Saya gak takut sama mereka," kata Shinta Bachir ketika ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (6/3/2024).
Shinta mengatakan kejadian lain yang ia rasakan adalah tangannya terkena pukul oleh teman lelaki di sekolah. Ia pun melawan balik dengan melakukan pukulan demi membela diri.
"Saya pernah pas kelas 4 SD pernah, lagi menginjak perubahan tubuh, gak sengaja kena pukul tanganku, aku berantemin dia cowo," ucap wanita berusia 38 tahun itu.
Baca juga: Bongkar Alasan Cerai dari Indra Kristianto, Shinta Bachir: Bukan KDRT atau Masalah Nafkah
"Terus ada lagi, buku saya diumpetin. Aku gak balas. Cuma pulang sekolah aku tungguin buat lawan mereka," sambungnya.
Mantan istri Indra Kristianto ini pun bermaksud untuk memberikan pelajaran kepada teman lelaki di sekolah, untuk tidak mengerjai murid perempuan.
"Akhirnya pada gak berani sama saya," tegasnya.
Perlakuan berani dirinya itu diakui Shinta, berkat didikan keluarga, khususnya kaka-kakanya yang selalu mengajarkan untuk lawan balik saat mendapatkan perlakuan tak menyenangkan di sekolah.
"Saya tuh sekolah tomboy. Saya dididik sama anak laki laki di keluarga. Jadi ketika dikerjain orang saya balik kerjain. Ketika saya dikerjai ya saya lawan walaupun itu laki," jelasnya.
"Basic saya lemah lembut dimanja ortu dan Kakak, cuma dididik keras. Disenggol dikit jiwa laki saya keluar," sambungnya.
Memiliki pengalaman tak enak saat disekolah, membuat Shinta Bachir turut serta memerangi bully di kalangan sekolah, yang menurutnya perlakuan itu tidak terpuji.
"Makanya saya menyerukan bully sangat berbahaya. Bully bukan hanya fisik yang terluka, tapi mental juga. Sakit ini akan dibawa sampai kita besar," ujar Shinta Bachir. (Wartakota/ARI)