Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Coldplay telah merilis pengembalian wristband atau gelang dari berbagai negara yang sudah dikunjungi oleh Chris Martin dan kawan-kawan dalam rangkaian konser tur mereka.
Perolehan pengembalian wristband tersebut diunggah dalam akun X dengan nama Coldplay Acces.
"Tour: Papan peringkat beberapa kota dalam tur yang menghasilkan gelang terbanyak selama pertunjukkan,” tulis keterangan akun tersebut, dikutip Tribunnews.com, Rabu (13/3/2024).
Di mana terlihat dari data yang telah diunggah tersebut Tokyo, Jepang berada dalam nomor urut pertama dalam pengembalian wristband dengan perolehan angka 97 persen.
Kemudian disusul dengan Copenhagen, Demak 96 persen diperingkat kedua.
Di posisi ketiga ada Buenos Aires, Argentina dengan angka 94 persen dan di bawahnya ada Kaohsiung, Taiwan 93 persen.
Selanjutnya beberapa negara Asia lainnya, seperti Singapura berada diperingkat delapan dengan angka pengembalian wristband 91 persen, selanjutnya Kuala Lumpur, Malaysia di urutan Sembilan dengan 90 persen dilanjutkan dengan Bangkok, Thailand ke 12 memperoleh data sebanyak 89 persen.
Kemudian diurutan ke berapakah Indonesia dengan jumlah presentasi pengambalian wristband Coldplay dalam konsernya di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023 lalu?
Ya, berdasarkan data Indonesia berada di urutan terakhit atau paling bawah.
Dimana Indonesia hanya berhasil mengambalikan wristband dengan angka 77 persen dengan urutan buncit ke 25 dari total data yang diunggah.
Wristband Harus Dikembalikan?
Memang, di beberapa konser di Indonesia wristband tidak harus dikembalikan ke panitia atau penyelenggara.
Namun, wristband dari konser Coldplay ini nyatanya harus dikembalikan karena memiliki alasan tersendiri.
Wristband bernama Xyloband ini nyatanya harus dikembalikan karena merupakan permintaan khusus dari Coldplay sendiri.
Karena, pengembalian Xyloband ini berhubungan dengan isu lingkungan yang tengah disuarakan oleh Coldplay.
Mereka berharap, tur dunia yang mereka adakan dapat memiliki manfaat untuk lingkungan dan juga mengurangi emisi karbon yang diperoleh dari produksi pertunjukan, pengangkutan, perjalanan band, dam kru sebesar 50 persen.
Sehingga, tentunya pengembalian Xyloband ini rasanya menjadi hal yang wajib dilakukan.