TRIBUNNEWS.COM - Siapa-siapa saja yang gagal dan berhasil memperoleh kursi wakil rakyat dalam kontestasi Pileg 2024, sudah terlihat berdasarkan perhitungan real KPU.
Tentu saja yang menarik perhatian adalah respons sebagain caleg gagal yang membuat orang yang melihatnya sampai mengernyitkan dahi. Bahkan geleng-geleng kepala.
Misal, ada caleg gagal yang menarik bantuan yang sudah diberikannya kepada masyarakat.
Mereka tak terima karena perolehan suara sangat kecil. Tak sebanding dengan modal yang dikeluarkannya untuk kontestasi Pileg 2004.
Ada pula yang mengalami depresi. Kelakuannya tak wajar sehingga merepotkan keluarga mereka.
Tidak demikian dengan Kris Dayanti atau Krisdayanti. Ia sudah mengumumkan dirinya gagal mendapatkan kursi di Senayan karena perolehan suaranya hanya menduduki peringkat tiga, dari dua caleg PDIP lain yang bertarung di daerah pemilihan atau dapil Jawa Timur V.
Namun, ia tetap menemui konstituennya di Kota Batu dalam acara Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS, yang digelar di Kelurahan Ngaglik dan Sisir.
Di acara itu, Kris Dayanti bukan sekadar hadir, tapi menjadi salah satu pembicara karena dirinya masih menjabat anggota DPR RI periode 2019-2024.
Sebetulnya, bisa saja Kris Dayanti menolak hadir di acara tersebut sebagai respons kegagalannya lolos ke Senayan karena perolehan suara kurang.
Tapi Kris Dayanti memutuskan tetap datang dan bertemu masyarakat Kota Batu di acara tersebut.
Bahkan dalam kondisi berpuasa di Bulan Ramadan, Kris Dayanti terlihat antusias, gembira dan bersemangat menyampaikan sepatah dua patah kata di hadapan masyarakat Kota Batu.
"Puasa dapat menyebabkan dehidrasi. Kelembapan yang kurang pada tenggorokan dapat memicu iritasi dan radang. Kurangnya asupan cairan menjadikan leher terasa kering namun disaat puasa saya tetap terus aktifitas merawat dan bicara bersama warga kelurahan ngaglik dan Sisir tempat kelahiran di Kota Batu yang telah semangat hadir. Sampai jumpa kembali," tulis Kris Dayanti pada postingannya di Instagram seperti dikutip Tribunnews.com, Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Beda Pilihan Capres dari Kris Dayanti, Aurel Hermansyah: Keluarga Demokrasi
Kehadiran Kris Dayanti seolah menunjukkan keikhlasan dan penerimaan terhadap hasil Pileg 2024. Ia juga memiliki mental baja dalam menghadappi kegagalan.
Netizen memuji sikap Kris Dayanti. Banyak di antara mereka meninggalkan emoticon love di kolom komentar.
Sebagian lagi menyampaikan terima kasih atas dedikasi Kris Dayanti sebagai wakil rakyat.
"Terimakasih mi atas dedikasi dan kerja kerasnya selama ini, Barakallah," tulis @idoar****.
Ada pula yang menyambut gembira kegagalan KD di Pileg 2024.
Mereka senang dan berharap kegagalan tersebut membuat Kris Dayanti kembali aktif menggeluti panggung hiburan sebagai penyanyi.
"Udah fix kah mbak KD gagal ke dpr? Bagus lah lebih suka mimi nyanyi aja," tulis @permat*******.
Di dapil Jawa Timur V, PDI-P menjadi partai urutan kedua yang memperoleh suara terbanyak, mencapai 418.293 coblosan.
Sementara, suara terbanyak di dapil Jatim V dicatatkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan total 526.332 suara.
Dihitung menggunakan metode konversi Sainte Lague yang diterapkan untuk pemilu legislatif di Indonesia, PDI-P berhak atas 2 kursi DPR RI di dapil ini.
Itu artinya PDI-P kehilangan satu kursi DPR RI lantaran pada Pemilu 2019 partai banteng mendapat tiga kursi.
Dua kursi yang didapat PDI-P otomatis jatuh ke dua caleg dengan suara terbanyak di dapil Jatim V, yakni Ketua DPP PDI-P yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Basarah.
Ia menjadi caleg PDI-P yang mendapat suara terbanyak di dapil tersebut dengan perolehan 89.769 coblosan.
Posisi kedua ditempati petahana yang kini menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI-P Andreas Eddy Susetyo yang meraih 81.020 suara.
Dengan perolehan suara tersebut, Basarah dan Andreas Eddy diprediksi kembali mengamankan kursi anggota dewan.
Sementara, Kris Dayanti mengekor di urutan ketiga dengan 70.11 suara.
Oleh karenanya, pelantun lagu Menghitung Hari itu terancam gagal kembali ke Senayan.
Adapun para caleg dapil Jatim V memperebutkan 8 kursi DPR RI.