Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Kiblat baru-baru ini menuai kritik dari warganet karena dinilai menggunakan agama sebagai lambang yang menakutkan.
Adapun hal tersebut bermula dari cuitan ustaz Hilmi Firdausi, pimpinan YPI Baitul Hikmah di X.
"Dengan segala hormat kepada para produser film Indonesia, tolong hentikan membuat film horor seperti film Kiblat ini," tulisnya di akun @Hilmi28, dikutip Minggu (24/3/2024).
"Sama sekali tidak mendidik, bahkan membuat sebagian orang jadi takut salat. Dulu kejadian sama terjadi pada sekuel film Makmum, Khanzab, dan sejenisnya," lanjutnya.
Baca juga: Ria Ricis Cerita Syuting Film Kiblat Saat Proses Cerai, Kondisinya Berantakan, Akui Tak Profesional
Hilmi pun memberi contoh film Agak Laen yang tanpa memakai lambang agama tapi filmnya sukses di pasaran.
"Yuk, bisa buat film unsur religi yang lebih berkualitas, agak laen biar hasilnya juga agak laen kayak film Agak Laen," tulisnya.
Selain itu netizen juga mengkritik setelah poster dan trailer film tersebut dirilis.
Seperti di posternya yang memperlihatkan seorang wanita sedang rukuk atau membungkuk seperti saat salat.
Tapi wajah tersebut menghadap ke atap, jadi terlihat rukuk dalam keadaan kayang.
Karena hal tersebut, tim produksi Leo Pictures langsung mengubah poster tersebut setelah mendapat kritik.
Namun netizen masih mengkritik lantaran judulnya yang masih sama.
Terlebih trailer yang dirilis juga menonjolkan aspek Agama Islam.
Namun hingga berita ini diterbitkan pihak Leo Pictures dan yang berkerja sama dengan Legacy Pictures serta 786 Production belum buka suara setelah filmnya mengundang kontroversi.
Film Kiblat rencananya akan tayang pada tahun ini.