TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Aghnia Punjabi atau Emy Aghnia sedih, marah, sekaligus kecewa.
Cana, anak perempuannya yang berusia 3 tahun jadi korban penganiayaan. Pelakunya adalah IPS, pengasuh yang ia pekerjakan.
Dalam situasi kalut, masih saja ada yang menyalahkan Aghnia sebagai orang tua.
Sebagian netizen rupanya menilai peristiwa nahas tersebut terjadi karena Aghnia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan.
Mereka merasa heran di waktu subuh, anak masih dalam pengasuhan baby sitter. Mereka mempertanyakan keberadaan Aghnia sebagai ibu untuk anaknya.
Sadar disalahkan, Aghnia membatin.
Baca juga: Anaknya Ogah Diberi Obat Jadi Alasan Pengasuh Menyiksa, Aghnia Punjabi: Tak Masuk Akal, Manipulatif
"Beberapa orang menyalahkan saya kenapa harus pakai suster dan lain-lain. Yang tahu kehidupan saya adalah saya sendiri. Jadi kebutuhan orang masing-masing berbeda," ucapnya sembari terisak, saat Polresta Malang Kota gelar jumpa pers.
Sebagian netizen lainnya memberi dukungan terhadap Aghnie Punjabi.
Mereka meyakini Aghnia bekerja banting tulang sampai meninggalkan anak di rumah dalam asuhan baby sitter, juga untuk masa depan si buah hati.
"lang "lagian anak di kasih ke sus ,bukan diurus sndiri" tolong ya tolong gausah komen2 kaya bgtu . Lu gatau dia kerja juga buat anak," demikian tulis seorang netizen di kolom komentar postingan @lambe_turah yang memuat tentang kasus penganiayaan terhadap anak Aghnia.
IPS sudah setahun bekerja untuk Aghnia. Selama itu pula, Aghnia tak menaruh curiga karena pengasuh Cana menunjukkan kelakuan baik dan sopan.
Apalagi latar belakang IPS berasal dari perusahaan penyalur baby sitter yang memiliki reputasi hingga mancanegara, dalam hal ini Singapura.
"Ini CV-nya bukan dari agency main-main," tulis Emy Aghnia, Sabtu (30/3/24).
CV IPS menyebutkan kalau yang bersangkutan lahir di Surabaya 25 Juli 1996. Saat ini berusia 27 tahun dengan status janda atau cerai hidup.
IPS memiliki dua pengalaman kerja terakhir yakni di Samarinda Kalimantan dan di Surabaya. Tahun 2020-2023 (selama 3 tahun 2 bulan) di Samarinda Kalimantan, Sebagai suster balita usia 1 tahun 6 bulan.
Tugasnya membuat susu, steril botol, menyiapkan makanan dan menyuapi anak, menemani anak bermain dan belajar, memandikan anak, menidurkan anak, membersihkan mainan anak, mencuci dan menyetrika pakaian anak, membersihkan kamar dan toilet anak.
Baca juga: Aghnia Punjabi Cerita Soal Baby Sitter yang Buat Anaknya Babak Belur, Selama Kerja Berkelakuan Sopan
IPS juga punya pengalaman kerja di Surabaya. Tahun 2018-2019 ia sebagai suster dari anak berusia 6 tahun.
Namun, setelah penganiayaan Cana viral, borok IPS di masa lalu dikuak seorang netizen diduga mantan pekerja yayasan yang pernah merekrut IPS.
Disebutkan kalau IPS sebetulnya tidak punya dasar parenting atau pengasuhan anak dan hanya seorang Asisten Rumah Tangga (ART) biasa.
'Mohon maaf ibu. Itu kan dia basic-nya ART bu. Itu pernah saya salurkan ART bu. Terus ada laporan salah satu customer saya dari luar pulau. Kalau dia pernah kasar juga sama anak balita' tulis pihak mantan pekerja yayasan yang kemudian diunggah ulang Aghnie di Insta Story-nya.
'Terakhir minta kerja bulan Oktober di saya tapi tidak saya salurkan lagi karena ada record tidak baik. Namanya (sensor) dari Bojonegoro. Dia janda, anaknya 1 masih kecil. Tapi berhati iblis," demikian keterangan yang disampaikan mantan pekerja yayasan.
Aghnia tentu saja marah karena merasa ditipu yayasan penyalur baby sitter ternama.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok dan Masa Lalu Suster IPS Penyiksa Anak Aghnia Punjabi, Punya Rekam Jejak Buruk, CV Terungkap