Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tamara Tyasmara mengaku mendapatkan teror usai putranya, Dante (6) meninggal dunia.
Teror tersebut kebanyakan didapat melalui media sosial maupun pesan pribadi.
Baca juga: Ibunda Angger Dimas Berpulang, Tamara Tyasmara: Dante Sudah Ada Temannya di Surga
"Seperti apa ya, aku gak ngerti itu teror apa bukan. Aku di chat chat di komen-komen ada yang japri," kata Tamara Tyasmara di TPU JerukPurut, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).
Tamara mengklaim dirinya mendapat intimidasi hingga ancaman dari orang tidak dikenal tersebut.
"Lebih ke intimidasi, mengancam juga ada," ujar Tamara.
Intimidasi tersebut terjadi setelah giat rekonstruksi kematian Dante di kolam renang daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Tamara Tyasmara Tahan Emosi Saat Bertemu Yudha Arfandi di Rekonstruksi Kematian Dante
"Semenjak BAP sih sudah banyak chat intimidasi dan neror ya, sebelum rekonstruksi. Pas setelah rekonstruksi lebih parah lagi. Banyak lah komen dan WhatsApp. Sempat saya ganti nomor," tuturnya.
Tamara menduga salah satu anggota keluarga dari tersangka pembunuhan Dante yakni Yudha Arfandi ikut melontarkan komentar buruk dalam media sosial miliknya.
"Aku kan posting di tiktok ada tantenya komen orang tua ibu-ibu 'tunggu saja yg akan kau tuai', nih ada juga aku post tentang keadilan dia komen 'sama ya tamara kita akan mencari keadilan YA bukan pembunuh' 'ayo kita post satu-satu'kaya gitu-gitu," ungkap Tamara.
"Tanpa mengakui, aku tahu itu keluarganya, aku kenal baik sama keluarganya," lanjutnya.
Mantan istri Angger Dimas ini sempat merasa risih hingga akhirnya ia menilai dirinya sudah terlalu di sudutkan atas kasus kematian Dante.
"Awalnya risih dapat komen, kaya mereka kok gini ya, aku kan korban kok kalian yang lebih galak si anak aku meninggal loh," ucap Tamara.
Berbagai antisipasi dilakukan Tamara selain dengan menyerahkan masalah tersebut kepada Tuhan, ibu satu anak ini meminta untuk ditemani ketika keluar rumah.