TRIBUNNEWS.COM - Giliran Cita Rahayu, Tika Bisono, Astrid Basjar, Aurelie Moeremans, Virza Oreel, Syanell dan Nindi Azmey menyanyikan lagu berjudul "Perempuan" dalam naungan TRAH, gerakan kolaboratif nonkomersial para seniman.
Lagu itu juga dirilis dalam rangka peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, sebagai bentuk apresiasi kepada perempuan Indonesia masa kini dalam hal kesetaraan untuk melakukan gerakan nyata, bebas berkarya, mewujudkan mimpinya,.
Termasuk menyampaikan ide-ide kreatifnya, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat serta menyumbang prestasi untuk Indonesia di segala bidang.
Nanda Persada sebagai salah satu inisiator TRAH memiliki pengalaman yang berkesan saat mengajak beberapa penyanyi untuk ikut bergabung di projek “PEREMPUAN”.
Di luar dugaan banyak yang antusias dengan projek ini dikarenakan tema, lirik dan aransemen musik nya yang bagus dan menyentuh, walaupun banyak juga yang akhirnya berhalangan dikarenakan keterbatasan waktu dan jadwal dari beberapa penyanyi yang tidak sesuai dengan jadwal produksi rekaman.
“Terharu sekali ternyata masih banyak seniman musisi di Indonesia yang hatinya cinta merah putih, suka rela berpartisipasi tanpa ada unsur komersial,” ujar Nanda Persada.
Mahardhika Soekarno selain menjadi produser juga sebagai composer, music director dan arranger, mengajak teman-teman musisi lainnya yang tergabung di 45Movement untuk mengisi part musik di lagu “PEREMPUAN”.
Baca juga: Membincangkan Emansipasi dan Feminisme ‘ala’ Indonesia Menyoal Penikmatan Hak Atas Pendidikan
Untuk menguatkan tema, terdapat kejutan kecil yaitu menambahkan potongan lagu “Melati Suci” karya Guruh Soekarno Putra dibagian akhir lagu “PEREMPUAN” yang dinyanyikan kembali oleh penyanyi asli nya yaitu Tika Bisono.
"Suatu kehormatan dan membuatku terharu bisa membawakan Lagu Perempuan ini," ujar Tika.
Dalam Musik Video terlihat cuplikan para perempuan Indonesia yang berjuang dalam segala aspek kehidupan.
Ada juga adegan berdoa dan menabur bunga di makam Almarhumah Ibu Fatmawati Ibu Negara pertama yang menjahit Bendera Merah Putih.
Sejauh ini TRAH mengeluarkan karya-karyanya di hari-hari nasional yang menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia “Sumpah Pemuda”, “Pancasila”, dan “Nusantara”.
Harapannya tentu saja agar bisa menjadi inspirasi bagi anak bangsa untuk saling mengingatkan sejarah dan menambah kecintaan terhadap tanah air.
Sementara 45Movement adalah sebuah rumah rekam atau wadah bagi para musisi yang ingin memproduksi sebuah karya musik dengan sistem gotong royong, dimulai dari pembagian royalti untuk pencipta lagu dan siapa pun yang terlibat dalam proses produksi dengan pembagian yang berbeda dengan label pada umumnya demi mensejahterakan para seniman.