TRIBUNNEWS.COM - Kartika Putri disebut kaya raya karena memiliki koleksi tas mewah yang disimpannya dalam lemari khusus.
Kalau ditotal, nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.
Ia memperlihatkan tas-tasnya untuk keperluan syuting hingga akhirnya tayang dan disaksikan khalayak.
Sejak tayang, ia mendapat surat cinta dari petugas pajak.
“Semua gara-gara A Irfan dan Raffi, aku dikirimin surat pajak mulu,” canda Kartika Putri saat menjadi bintang tamu dalam acara For Your Pagi Trans7 seperti dikutip Tribun Jatim, Rabu (5/6/2024).
Baca juga: Kartika Putri Idap Stevens Johnson Syndrome, Tetap Percaya Diri Tampil di TV Berkat Dukungan Suami
Kartika Putri memberikan penjelasan bahwa tas-tas mewah itu ia beli bukan sekaligus.
Diakui Kartika Putri dirinya sudah bekerja sejak masih gadis.
Ia mengumpulkan uang selama menggeluti dunia hiburan tanah air hingga akhirnya terkumpul tabungannya cukup untuk membeli 2 tas mewah secara bertahap.
Itulah cara dia mengapresiasi kerja kerasnya.
“Kita kan enggak beli langsung, menabung, cicil, tapi netizen lihatnya brek (sekaligus banyak). Aku bilang kita menabung satu per satu, itu invest, kalau teman-teman aku suka semua, beli semua,” kata Kartika Putri.
Kemudian setelah menikah dengan Habib Usman bin Yahya, koleksi tas milik Kartika Putri bertambah.
"Itu Habib yang beli. Ada satu brand yang (harganya) naik terus. Kita beli di store asli misal di PI (Plaza Indonesia) atau PP (Pacific Place) jadi bukan reseller, kalau kita simpan Insya Allah valunye tambah,” terangnya.
Keterangan Kartika Putri membuat Irfan Hakim selaku host tercengang.
Irfan penasaran dengan penghaslan Habib Usman sebagai pendakwah.
Kartika Putri meluruskan kalau suaminya bukan hanya pendakwah dan memiliki Majelis bin Yahya Daarul Fadhilah di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, tapi seorang pebisnis.
“Habib di luar dakwah itu ada bisnis juga, tapi aku enggak pernah ekspose,” aku Kartika.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kartika Putri Kesal Diteror Orang Pajak setelah Pamer Tas, Beber Pekerjaan Habib Usman selain Dakwah