Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari segi medis, sunat atau khitan adalah operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau dan untuk menjaga kebersihan.
Di samping mengikuti aturan agama dan menjaga kebersihan, sunat memiliki banyak manfaat.
Lantas kapan usia terbaik anak melakukan sunat?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Bedah Anak Subspesialis Bedah Digestif Anak dr. Yessi Eldiyani, Sp. B. A., Subsp. D. A., (K) beri penjelasan.
Menurutnya, dari sisi medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur khitan.
"Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja" ungkap dr Yessi pada keterangannnya, Senin (1/6/2024).
Menurutnya, saat ini semakin banyak orang tua yang tak segan membawa anaknya untuk dikhitan sejak dini, bahkan sebelum si kecil berusia 1 tahun.
Selain karena adanya indikasi medis, juga untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Selain itu, dr Yessi mengungkapkan jika manfaat yang didapat ketika melakukan sunat ketika bayi tak jauh berbeda dengan tindakan saat anak berusia sekolah.
Bedanya, penggunaan anestesi pada pasien bayi dapat lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang berusia lebih besar.
Lalu, ketika masih bayi, si kecil belum terlalu banyak bergerak.
"Karena itu proses penyembuhan pun dapat lebih cepat. Risiko khitan saat bayi, usia balita, hingga usia sekolah juga relatif sama," tutupnya.