News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cocote Tonggo Film Baru Bayu Skak, Tentang Pasutri Penjual Jamu Kesuburan yang Jadi Omongan Tetangga

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayu Skak bersama para pemain yang terlibat di film barunya berjudul Cocote Tonggo.

TRIBUNNEWS.COM - Bayu Skak kembali meramaikan sinema Tanah Air lewat film baruny aberjudul Cocote Tonggo.

Film tersebut menceritakan kehidupan pasutri pedagang jamu kesuburan bersama tetangga mereka di Kota Solo. Pasutri pedagang jamu tersebut dikisahkan belum memiliki keturunan.

Sejumlah artis terkenal dilibatkan dalam karya baru Bayu Skak, mereka antara lain Ayusitha, Yati Pesek, Dennis Adhiswara, Asri Welas, dan Furry Setya.

Di film ini Bayu Skak meminta pemainnya berdialog menggunakan bahasa Jawa khas Kota Bengawan.

Baca juga: Seminggu Tayang, Film Sekawan Limo Tembus 1 Juta Penonton Lebih, Bayu Skak: Benar-benar Kaget

Seperti namanya, Cocote Tonggo berarti cibiran tetangga dalam Bahasa Indonesia. Bukan tanpa maksud sang sutradara, Bayu Skak memilih judul tersebut untuk film yang diproduksi oleh SKAK Studio dan Tobali Film.

Menurutnya, kehidupan bersosial atau bertetangga tak akan jauh dengan yang namanya omongan atau cibiran tetangga.

"Film ini menceritakan suami istri penjual jamu kesuburan, tapi justru mereka ini belum memiliki keturunan. Nah pasti akan ada cocote tonggo atau jadi bahan omongan tetangga, ini yang seru dan related dengan kehidupan bertetangga lalu kita bawa ke dalam film," ujar Bayu Skak, saat jumpa pers di Sumber, Solo.

Kota Solo dipilih sebagai latar cerita, karena kekentalan budaya Jawa  dan tradisi ramuan jamu kesuburan yang menjadi ciri khas.

Bahasa Jawa Mataraman (Solo) disebut Bayu menjadi tantangan tersendiri bagi para aktor Cocote Tonggo. Apalagi bahasa di Solo berbeda dengan bahasa di Yogyakarta, Semarang atau bahkan di kota-kota Jawa Timur.

"Apalagi aktor yang terlibat berasal dari berbagai daerah campuran, Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta. Mereka semua belajar dialek Solo. Tapi alur film komposisinya tetap 60 persen bahasa Jawa, 40 persen bahasa Indonesia," ucap Bayu.

Dennis dan Ayusitha sebagai pemain film tersebut, mengamini tantangan yang disampaikan Bayu Skak.

Dennis yang merupakan asli Malang, Jawa Timur. Namun, ia dituntut mahir berbahasa Indonesia dengan dialek jawanya.

"Menurut saya itu tantangan, saya biasa bahasa jawa tapi harus bahasa Indonesia, tantangan bagi kami sebagai aktor untuk memperluas ilmu dan melatih keterampilan," tegas aktor yang terkenal lewat film Jomblo.

Pun demikian Ayushita yang besar di Jakarta juga diminta menguasai bahasa Jawa dengan logat Solo.

"Beban ada banget, tapi semua tim saling bantu untuk menggunakan bahasa Jawa, pasti diusahakan fasih karena latar (film) ada di tanah kelahiran eyang-eyangku," kelakarnya.

Produser Eksekutif Cocote Tonggo, Sahli Himawan mengaku bangga dengan kesiapan Bayu Skak, pemeran dan tim film Cocote Tonggo.

"Dilihat dari judul film ini sudah luar biasa, sangat mengena di era modern dan berlatar Solo, kota asal saya juga jadi kita support penuh Cocote Tonggo disukai penggemar film Indonesia," terang pemilik Tobali Film.

Sahli berharap Cocote Tonggo mampu berbicara di dunia perfilman Indonesia, sesukses film-film garapan Bayu Skak sebelumnya.

Adapun syuting Cocote Tonggo mulai digelar Minggu (1/9/2024). Lokasinya di kawasan Kampoeng Batik Laweyan, Lokananta hingga Colomadu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini