TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kondang Raffi Ahmad angkat bicara perihal pergerakannya di ranah politik khususnya Pilkada 2024 hingga dicap sebagai makelar jabatan.
Setahun belakangan ini Raffi Ahmad pun menjadi sorotan, karena menerima label dari masyarakat sebagai Makelar Jabatan. Label itu muncul selama tahun politik di Indonesia.
Yang dimaksudkan makelar jabatan adalah Raffi Ahmad diduga melempar para selebritas untuk tergabung kedalam partai politik, yang kemudian nantinya akan mendapatkan jabatan strategis di Indonesia.
Seperti Raffi Ahmad mendorong kedua adiknya, yakni Nisya Ahmad dan Jeje Govinda ke politik. Bahkan, Jeje sampai mencalonkan diri menjadi Calon Bupati Bandung Barat, serta Nisya lolos menjadi anggota DPRD Jawa Barat.
Tak hanya itu, Raffi juga mendorong komika Marshel Widianto terjun ke politik dan bergabung menjadi kader Gerindra. Dirinya hampir menjadi Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan.
Terakhir, suami Nagita Slavina itu dikabarkan menawarkan pelawak dan penyanyi Sule, untuk terjun ke politik dan meramaikan Pilkada Serentak Wali Kota Bekasi.
Raffi Ahmad menanggapi label dari masyarakat. Ia kebingungan kenapa sampai akhirnya dicap sebagai makelar jabatan oleh Warganet.
"Aku bingung, apa urusannya sama gua," kata Raffi Ahmad ketika ditemui di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Detik-detik Ruri Repvblik Kecelakaan di Ciamis, Tubuh Terpental 3 Meter Setelah Moge Tabrak Batu
Raffi yang jadi penyambung lidah ke politik untuk para artis pun berhasil untuk adiknya, Nisya Ahmad yang lolos menjadi anggota DPRD Jawa Barat.
Tapi, Raffi mengklaim keberhasilan Nisya Ahmad bukan karena dirinya dan atau lobi-lobi politiknya agar sang adik bisa jadi wakil rakyat.
"Kalau Nisya tanya aja sama partainya," ucap pria berusia 37 tahun itu.
Namun, Raffi Ahmad tak mau menanggapi label makelar jabatan hingga ke ranah hukum. Ia merasa tuduhan tersebut masih biasa aja dan tak mengganggu hidupnya.
"Ah udah biasa diberitain gitu nanti juga ilang beritannya," ujar Raffi Ahmad.