Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Laura Meizani alias Lolly memiliki permintaan khusus dari Nikita Mirzani, ibunya.
"Ada beberapa permintaan dari Laura yang harus saya sampaikan kepada mamanya. Permintaan ya. Beberapa barang. Nanti saya sampaikan," kata Fahmi Bachmid kuasa hukum Nikita Mirzani di Polres Metro Jakarta Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2024).
Fahmi tidak bisa menjelaskan barang apa yang diminta oleh Lolly kepada sang ibu. Namun barang tersebut dianggap menjadi kebutuhan Lolly sehari-hari selama menjalani perawatan mental di rumah aman.
Baca juga: Hasil Visum Anak Nikita Mirzani Rampung, Polisi Bakal Gelar Perkara, Nasib Vadel Badjideh Ditentukan
"Saya nggak tahu. Tapi catatannya ada, diberikan ke petugas langsung, mungkin kebutuhan, keperluan sehari-hari," ujar Fahmi.
Di sisi lain perubahan mental dan sikap Lolly menunjukkan perkembangan yang baik. Berbeda dari sebelumnya.
Lolly juga sudah mau diajak bekerjasama untuk menjalani visum lanjutan di RSCM dengan tenang.
"Ya jauh lebih jauh lebih tenang. Saya katakan ini Laura. Ini Lauranya Nikita. Dia lebih tenang. Percaya dirinya juga ada," ungkap Fahmi.
"Jadi bukan seperti yang Anda pernah lihat. Tapi ini betul-betul jauh berbeda sekali. Alhamdulillah saya ucapkan. Betul-betul dilakukan perlindungan secara maksimal," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Nikita juga telah memberikan hadiah untuk putrinya. Hadiah tersebut adalah buku pelajaran.
"Laura aman, dia masih di safe house, tadi juga hari ini dikirimin buku untuk dia baca, dia belajar, karena kebetulan kan dia memang pintar sekali, dia IQ tertinggi dan juga berangkat ke UK itu bukan karena beasiswa, nggak ada di UK itu beasiswa, tetap bayar, karena dari hasil otaknya sendiri belajar," kata Nikita Mirzani di Polda Metro Jaya, Kamis (3/10/2024).
"Jadi tadi abis dikirimin buku, terus dikirimin kacamatanya juga, pokoknya keperluan dia selama disana untuk belajar," lanjutnya.
Lolly menurut Nikita selama di rumah aman tidak bisa berkomunikasi dengan orang luar kecuali sang ibu melalui pihak PPPA.
"Karena kan selama di sana nggak megang hp, nggak bisa berkomunikasi dengan siapapun kecuali saya," tambahnya.