News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Kebudayaan: Musik Indonesia Bisa Setara dengan K-Pop

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjawab isu dirinya bakal menjadi Menteri Luar Negeri pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengungkapkan musik Indonesia dapat setara industri musik pop Korea atau K-Pop.

Jumlah penduduk yang mencapai 280 juta, menurut Fadli Zon, membuka peluang musik Indonesia untuk menyamakan K-Pop.

Baca juga: Resmi Dibuka, Begini Serunya Pameran Kpop Terbesar di Jakarta, Bisa Intip Diary Room Para Idol

"Indonesia yang jumlah penduduknya 280 juta dengan kaya bahasa juga saya kira memiliki peluang yang sama," ujar Fadli dalam Ngopi Santai bersama Insan Musik di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

K-Pop, kata Fadli, bisa menjadi tren global, karena para pelaku industrinya disiplin dan mampu menciptakan iklim yang sehat.

Di sisi lain, Fadli mengatakan keterlibatan pemerintah justru tidak terlalu besar.

Baca juga: Dapat Kiriman Food Truck ala CIdol Kpop, Anies Baswedan Akui Terharu Atas Dukungan dari Humanies

"Akhirnya bisa K-Pop gitu, yang dibilang sebagai pop culture bisa diterima mula-mula di sebagian kecil negara, di Asia, di Asia Tenggara, akhirnya juga ke Eropa dan ke dunia," jelasnya.

Fadli mengungkapkan, Kementerian Kebudayaan secara umum telah menyusun mengenai kerangka kerja musik Indonesia dengan sasaran terwujudnya pemajuan musik yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dari tujuan tersebut diharapkan memberi hasil makin menguatnya ekosistem musik nasional.

Dia menekankan, musik Indonesia tentu harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Meski begitu, musik Indonesia harus bisa mengglobal dan diterima di negara lain.

"Selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi juga bisa diterima juga oleh negara-negara lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini