News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Promosi Film Nasional, LSF Gandeng Bioskop dan Rumah Produksi

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor Bryan Domani dan Ketua LSF, Naswardi ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) terus berupaya mendukung industri perfilman nasional dengan mengembangkan berbagai program inovatif. 

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengintegrasikan kegiatan promosi film nasional dalam sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GN BSM). 

Hal ini terungkap dalam acara nonton bareng (nobar) film Pantaskah Aku Berhijab di Bioskop XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (17/11/2024).

Ketua LSF, Naswardi mengatakan bahwa kolaborasi dengan industri film menjadi bagian dari mandat undang-undang yang diemban lembaga ini. 

Baca juga: Lembaga Sensor Film Menyatakan Film Vina: Sebelum 7 Hari Tak Bikin Gaduh: Tidak Ada Masalah

"Sesuai mandat undang-undang, LSF itu membantu industri untuk kepentingan salah satunya promosi," kata Ketua LSF, Naswardi.

"Jadi, film yang tayang nasional di minggu itu, maka itu yang akan kita kolaborasikan dan sinergikan untuk promosinya. Ini bagian dari upaya peningkatan penonton film nasional agar bertumbuh," lanjutnya.

Langkah ini juga melibatkan kerja sama dengan jaringan bioskop seperti XXI, Cinepolis, CGV, hingga bioskop independen. 

Naswardi menambahkan, di tahun 2025 mendatang, LSF menargetkan kegiatan ini dapat dilaksanakan di 125 kota di seluruh Indonesia.

"Kita ingin bioskop menjadi tempat kegiatan sosialisasi sekaligus promosi film. Untuk itu, kita bekerja sama dengan teman-teman industri rumah produksi agar film nasional semakin dikenal dan jumlah penonton terus meningkat," ujar Naswardi.

Melalui sinergi ini, LSF berharap tidak hanya mampu meningkatkan literasi masyarakat terhadap pentingnya tontonan sesuai usia, tetapi juga turut memajukan perfilman nasional. 

Film yang diangkat dalam setiap kegiatan GN BSM akan dipilih berdasarkan jadwal tayang nasional agar memberikan dampak yang maksimal bagi promosi.

Program ini juga bertujuan membangun budaya sensor mandiri di kalangan masyarakat, khususnya anak muda, mahasiswa, dan komunitas film. 

"Harapan kita, anak-anak muda ini bukan hanya literasinya yang meningkat, tapi juga bisa menjadi penonton film nasional masa depan," pungkas Naswardi.

Dengan kolaborasi yang erat antara LSF dan industri perfilman, diharapkan gerakan ini mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan perfilman nasional di masa mendatang.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini