News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lucu dan Menghibur, Teknik Bercerita Andrea Sukses Bikin Audiens Penasaran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andrea Christina, praktisi media sosial.

Laporan Wartawan tribunnews.com, Hasiolan EP

TRIBUNNEWS.COM - Andrea Christina, sosok yang dikenal sebagai 'Dosen Kecantikan' ini menjadi pembicaraan hangat di dunia media sosial. 

Bukan hanya karena tips kecantikan dan kejujurannya yang blak-blakan, tetapi juga karena teknik pemasaran unik yang ia gunakan, yaitu StorySelling. 

Dengan cara yang cerdas dan kreatif, Dosen Kecantikan mengemas promosi produk dalam bentuk cerita kehidupan pribadinya, terutama pengalaman cinta, sehingga audiens merasa terhibur dan terhubung tanpa menyadari bahwa ada iklan terselip di balik cerita tersebut.

Dalam membuat konten, Andrea Christina kerap memberi bumbu-bumbu kisah cintanya untuk membuat audiens terpikat.

Salah satu contohnya adalah saat Dosen Kecantikan bercerita tentang pengalamannya menemani gebetan latihan futsal.

Dalam ceritanya, ia mengamati bahwa gebetannya ternyata memiliki jerawat punggung yang cukup banyak.

Tanpa pikir panjang, ia membelikan sabun khusus untuk jerawat punggung tersebut dan menyarankan gebetannya menggunakannya.

Cerita yang dibawakan dengan gaya santai dan penuh humor ini membuat para pengikutnya tersenyum. Namun, pada akhirnya, ia menutup cerita dengan kalimat lucu.

“Sekarang selain jerawat dia ilang, dia juga ilang ninggalin gue, kena ghosting lagi,” ucap Andrea Christina di akhir cerita tersebut.

Kalimat ini berhasil membuat para pengikutnya tertawa sekaligus penasaran dengan produk yang disinggung.

Dalam sekejap, produk yang ia sebutkan ikut menarik perhatian pengikutnya, yang terlibat secara emosional dalam kisahnya. Tanpa terasa, mereka diperkenalkan pada produk tersebut dalam konteks yang menyenangkan dan relatable, sebuah pendekatan yang membuat iklan terasa jauh dari kesan memaksa.

Gayanya dalam bercerita juga bisa dikatakan ceplas-ceplos. Selain keahliannya dalam bercerita, Dosen Kecantikan juga memiliki Call to Action (CTA) yang khas.

Setelah membagikan cerita dan memberikan saran produk, ia sering menutup dengan kalimat “beli beli engga engga.”

Teknik CTA ini terkesan tidak memaksa, namun justru membuat audiens penasaran dan ingin mencoba.

Gaya ini membuat para pengikut merasa bebas untuk memutuskan tanpa tekanan, tapi tetap tergelitik untuk mencari tahu lebih lanjut.

Efeknya di Dunia Influencer: Teknik yang Jadi Inspirasi Banyak Orang

Keberhasilan Dosen Kecantikan menggunakan StorySelling dengan gaya ceplas-ceplos ini membuat banyak influencer lain tertarik untuk menirunya.

Teknik ini terbukti efektif dalam menyampaikan awareness produk, karena menggabungkan antara hiburan dan promosi secara halus. Dosen Kecantikan menunjukkan bahwa dengan kreativitas, pemasaran produk bisa dikemas dalam cerita yang menghibur tanpa terasa seperti iklan.

Dengan teknik StorySelling yang ia kembangkan, Dosen Kecantikan berhasil menghadirkan gaya iklan yang lebih natural, menyenangkan, dan membumi.

Kontennya tidak hanya menawarkan informasi tentang produk, tetapi juga memberikan hiburan yang membawa audiens pada kisah hidupnya yang penuh warna.

Pengikutnya merasa seperti mendengarkan cerita dari teman dekat, bukan sekadar melihat promosi produk.

“Selain ngasih informasi seputar kecantikan, semoga jadi hiburan juga buat orang-orang,” kata Andrea Christina, si Dosen Kecantikan.

Dosen Kecantikan telah membuktikan bahwa pendekatan yang orisinal dan kreatif dapat menghasilkan hubungan yang lebih kuat antara influencer dan audiens.

Berkat teknik uniknya ini, ia tidak hanya menginspirasi banyak orang untuk mencoba produk, tetapi juga untuk menjadi lebih kreatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini