TRIBUNNEWS.COM - Edward Akbar hanya diwajibkan membayar nafkah sebesar Rp6 juta per bulan untuk dua anaknya.

Keputusan ini diambil oleh hakim dengan mempertimbangkan kemampuan finansial Edward.

Pertimbangan Hakim

Kuasa hukum Kimberly Ryder, Machi Ahmad, menjelaskan bahwa hakim meninjau pendapatan Edward selama ini.

"Yang enam juta ini, hakim mempunyai pertimbangan sendiri tentunya melihat dari pendapatan dari tergugat, Edward," ungkap Machi dalam wawancara di YouTube Intens Investigasi.

Machi menambahkan bahwa mereka telah mengajukan permohonan nafkah sebesar Rp20 juta per anak, namun keputusan akhir tetap berada di tangan hakim.

"Hakim juga melihat dari bukti-bukti per bulannya, bahwa tergugat memberikan nafkah kepada penggugat sudah terlihat," lanjutnya.

Reaksi Kimberly Ryder

Menanggapi keputusan tersebut, Kimberly Ryder menyatakan penerimaannya.

"Aku sih menerima aja sih, itu kan tulisannya minimal. Kalau ngasih lebih ya Alhamdulillah," kata Kimberly.

Namun, ia meragukan kemampuan Edward untuk memenuhi kewajiban nafkah tersebut setiap bulannya.

"Cuma kan balik lagi dari dianya, apakah sanggup mengirimkan segitu setiap bulannya. Ya kita lihat aja," ujarnya.

Kimberly memilih untuk fokus bekerja keras demi anak-anaknya.

"Aku nerima-nerima aja, yang penting kan dari aku sendiri, aku mencoba work hard buat anak-anak," tutupnya.

Harapan Edward Akbar

Sementara itu, Edward Akbar mengungkapkan keinginannya untuk rujuk dengan Kimberly.

"Poinnya adalah saya tetap memperjuangkan akan rujuk, demi apa ya, karena saya berjuang, saya bekerja untuk keluarga," kata Edward.

Ia menekankan pentingnya menyelesaikan masalah dalam rumah tangga dan tidak memilih jalan perceraian.

"Setiap rumah tangga pasti memiliki masalah. Janganlah cerai, gitu loh, pasti ada bahtera rumah tangga yang memang memiliki masalah," jelasnya.

Sementara Edward berharap untuk rujuk, Kimberly merasa lega dengan keputusan perceraian yang telah ditetapkan.

"Alhamdulillah lega, sudah selesai. Semoga tidak ada banding," harapnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).