Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Denny Sumargo dan Farhat Abbas akhirnya bisa bertemu untuk membahas terkait donasi korban penyiraman air keras, Agus Salim.
Pertemuan Denny Sumargo dan Farhat Abbas diagendakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos RI), Rabu (4/12/2024).
Hasil dari mediasi tersebut kemudian membuahkan hasil dimana Farhat Abbas dan Denny Sumargo sama-sama berdamai.
"Saya gembira sekali karena Mas Densu dengan Mas Farhat dua-duanya bisa bertukar berpikiran," kata Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf.
"Kemudian saling klarifikasi bayun. Dan yang juga penting Alhamdulillah dua-duanya bisa saling memaafkan," lanjutnya.
Kemudian Farhat Abbas menegaskan persoalan donasi Agus Salim akan diselesaikan dalam waktu dekat termasuk fokus dalam pengobatan matanya.
Baca juga: Soal Denny Sumargo yang Ingin Beri Rp300 Juta untuk Agus, sang Pengacara Tegaskan Bukan Suap
"Jadi terima kasih Pak. InsyaAllah mudah-mudahan dalam waktu dekat ini persoalan Agus dapat diselesaikan dan karena peran serta dari Departemen Sosial," ungkap Farhat.
Farhat kemudian meminta maaf kepada Densu biasa disapa atas kegaduhan yang terjadi akibat donasi Agus Salim.
"Nah oleh karena itu dengan keringatan hati saya ya kami saling memaafkan lah gitu. Dan impian sebenarnya Bang Denny Sumargo ini orang baik. Kenapa orang baik? Makanya hadir hari ini," ucap Farhat.
"Dan saya menyatakan minta maaf dengan keringatan hati saya terutama buat keluarga atau istrinya dan saudaranya," lanjutnya.
Begitupun dikatakan Denny Sumargo yang telah mengutarakan permintaan maafnya kepada pengacara Farhat Abbas.
"Saya juga secara pribadi sudah menyampaikan kepada mas Farhat mengenai apa yang menjadi keresahan saya dan beliau sangat berbedar hati," ucap Denny Sumargo.
"Saya pribadi juga minta maaf apabila ada sikap saya yang menyinggung terutama saat saya nyamperin rumah," lanjutnya.
Kini Densu dan Farhat sama-sama fokus dalam pengobatan Agus Salim.
"Kita sama-sama setuju memprioritaskan masalah Agus dulu," tandasnya.