Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Gus Miftah kini didesak dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden setelah aksinya menghina pedagang es teh.
Terkait status Gus Miftah yang dikabarkan sudah dicopot dari jabatannya, Sunan Kalijaga angkat bicara.
Sunan Kalijaga menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Menurut Sunan, sejauh ini Gus Miftah masih tetap aktif dan bekerja sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ada yang bertanya kepada saya, 'Apakah Gus Miftah dipecat oleh Pak Prabowo'," kata Sunan, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Kamis (5/12/2024).
"Saya tadi mengkonfirmasi bahwa berita tersebut tidak benar adanya,
"Beliau tetap sampai dengan hari ini bekerja untuk bapak Presiden Prabowo," paparnya.
Sunan Kalijaga mengatakan, penjual es teh yang viral itu pun mendapat berkah luar biasa.
"Akibat daripada viralnya berita ini, terima kasih sekali lagi untuk netizen," ujar Sunan.
"Bapak penjual es teh ini mendapatkan berkah yang sangat luar biasa," tambahnya.
Lebih lanjut, Sunan menyebut jika kesalahan yang diperbuat oleh Gus Miftah merupakan manusiawi.
Baca juga: Hina Penjual Es Teh, Apa Tugas Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden?
"Kekhilafan dari Gus Miftah ini adalah manusiawi," terangnya.
Kuasa Hukum Benarkan Gus Miftah Ditegur Mayor Teddy karena Mengolok-olok Penjual Es Teh
Sebelumnya, Gus Miftah ditegur oleh Seskab Mayor Teddy usai mengolok-olok penjual es teh.
Video Gus Miftah yang menghina penjual es teh viral di berbagai media sosial.
Setelah viral hina penjual es teh, Gus Miftah akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Tak hanya itu, Gus Miftah juga mendapatkan teguran dari Mayor Teddy.
Hal ini dibenarkan oleh kuasa hukum Gus Miftah, Herdian Saksono.
"Sudah dikonfirmasi sama beliau langsung," ucap Herdian, dikutip dari YouTube KH INFOTAINMENT, Rabu (4/12/2024).
Terkait teguran yang dilontarkan Mayor Teddy pada Gus Miftah, Herdian pun tak bisa menjawabnya.
Herdian meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada Gus Miftah.
"Tolong tanyakan ke Gus langsung itu," kata Herdian.
Lebih lanjut, Herdian mengatakan yang dilakukan kliennya hanyalah gaya syiar saja, bukan hal yang benar-benar dimaksudkan untuk menghardik.
"Gaya bicara seseorang dalam mensyiarkan sesuatu cerita atau narasi ketika dia ada yang berkomentar, 'oh lu kalau mensyiarkan agama mesti ada standarnya nih'," terang Herdian.
Baca juga: Selain Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Disorot Belum Lapor LHKPN, Kapan Batas Waktunya? Ini Kata KPK
"Itu kan netizen yang beranggapan sedemikian," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)