Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Cerita Virnie Ismail saat ikut terjun ke politik, untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Lebak pada Pilkada 2024.
Komedian Virnie Ismail diketahui beberapa waktu lalu mengikuti Pilkada Bupati Lebak berpasangan dengan Dede Supriyadi.
Namun sayangnya, Virnie Ismail harus menelan kekalahan dalam Pilkada 2024 ini.
Pasalnya, pasangan Dede-Virnie hanya mampu mengumpulkan suara terendah berdasarkan hasil quick count Indikator.
Perolehan tersebut, membuat pasangan Dede-Virnie paling buncit perolehan suaranya apabila dibandingkan dengan 2 pasangan calon lainnya.
Saat menjadi bintang tamu di salah satu program TV, pemilik nama lengkap Virnie Syafitri Ismail itu mengungkapkan perasaannya menanggapi hasil Pilkada Lebak 2024.
Virnie Ismail mengaku legowo melihat hasil suara masyarakat pada pemilihan daerah tersebut.
"Gapapa karena segala sesuatu aku mindsetnya Allah yang lebih tahu terbaik buat aku," ucap Virnie Ismail, mengutip YouTube TransTV Official, Sabtu (14/12/2024).
Lebih lanjut, ia menceritakan awal mula dirinya mau terjun ke dunia politik.
Bintang acara Ekstravaganza itu mengaku semula mendapat tawaran pada tahun 2008.
"Dulu ditawarin dari 2008 sebelumnya itu saya melihat dunia politik hanya hitam dan abu-abu jadi sama sekali nggak tertarik."
Baca juga: Tora Sudiro dan TJ Ruth Tak Yakin Ronal Surapradja dan Virnie Ismail Menangi Pilkada Serentak 2024
"Nah kemudian saya ditawarin lagi waktu 2014 waktu itu masih menyusui nggak jadi karena nggak mau meninggalkan anak, nah kemarin ditawarin sama mas Eko (Patrio)," ungkap Virnie Ismail.
Hal itu membuat perempuan kelahiran Bandung ini heran dengan tawaran politik yang terus datang padanya.
Meskipun pada mulanya ia tidak tertarik sama sekali dengan politik.
Hingga kemudian ia bertemu korban eksploitasi anak yang menyadarkannya.
"Waktu saya turun ke Bandung saya ketemu dengan salah satu anak yang dieksploitasi, tangannya itu digenggam dan dia nggak mau senyum terus saya murung sampai akhirnya saya ajak bicara dia mau terbuka dan senyum."
"Sampai akhirnya saya mikir sebaik-baiknya ilmu adalah yang bermanfaat bagi orang lain," katanya lagi, beber Virnie.
Pengalamannya tersebut membuat hatinya tergerak untuk menerapkan ilmu dari ijazah psikologi yang dimilikinya.
"Terus saya di situ kayak punya trigger, ijazah saya 10 tahun selama Ekstravaganza apa kan enggak dipakai, pakainya bulu mata ya pakai lipstik engak pakai ijazah.Ternyata bermanfaat untuk orang," tuturnya.
Sampai akhirnya, ia memutuskan menerima pinangan menjadi Wakil Bupati Lebak.
Ia mengaku prihatin dengan daerah tersebut lantaran dinilai tak pernah tersentuh pembangunan.
"Satu setengah jam dari Tangerang Selatan ternyata ada wilayah yang nggak tersentuh. Ada yang nggak punya kamar mandi di sana saya merasa prihatin dengan keadaan itu," ujarnya.
Mulai dari situ, Virnie Ismail percaya apa yang dilakukannya selama kampanye ini bisa memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar.
Ia mengaku tidak berekspektasi banyak mengenai kontestasi ini.
Tapi ia percaya setiap langkah yang ditempuh pasti dicatat dan memiliki amal baik.
"Di situlah setiap langkah jadi nilai ibadah manfaatnya, bukan hanya untuk manajer aku atau asisten, aku atau anak-anakku. Tapi bisa jadi buat ibu-ibu di situ ya enggak tahu apa-apa dan matanya polos gitu."
"Terlalu sih menurut orang idealisme berlebih. Tapi buat saya waktu yang kita punya ada manfaat dan selalu dicatat samaa yang di Atas," pungkasnya.
(Tribunnews.com/M Alvian F)