TRIBUNNEWS.COM - UMKM lokal di Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat menjanjikan. Akan tetapi, sayangnya potensi ini masih terhambat karena berbagai faktor.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara dalam acara ‘500K Eksportir Baru Memacu Ekspor UKM’ April lalu, menyebutkan lima hambatan utama yang membuat ekspor produk UMKM lokal dirasa sulit oleh sejumlah pelaku usaha.
Hambatan tersebut antara lain, pengetahuan terkait legalitas, pembiayaan, pendampingan, produksi, hingga pemasaran.
Buktinya, hingga awal tahun 2022, UMKM lokal hanya mampu menyumbang 15 % dari total ekspor nasional.
Baca juga: Berawal dari Hobi Dekorasi, homedecoryogya Sukses Ciptakan Peluang dan Berdayakan Perajin Lokal
Mengutip Antara (2/6/2022), Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut memengaruhi kondisi persaingan antara produk UMKM lokal dengan produk global.
"Memang tantangan terbesar ada disisi skala produksi dan harga. Banyak pesanan, tapi dari sisi produksinya tidak dapat memenuhi dan relatif lebih mahal jadinya," tulis Nailul.
Minim pendampingan UMKM untuk ekspor
Tidak hanya itu, minimnya upaya pendampingan untuk mendukung ekspor UMKM juga menjadi tantangan bagi pemerintah. Diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan ekspor UMKM dan membangun ekosistem yang kondusif yang mampu mendorong kemampuan UMKM menjadi go global.
Nailul menyatakan, platform digital seperti e-commerce bisa menjadi katalisator yang cukup baik bagi kinerja ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia sekaligus menjawab berbagai tantangan yang dihadapi UMKM.
Baca juga: Kini Hadir di Makassar, Kampus UMKM Shopee Siap Bikin UMKM Lokal Naik Kelas!
Adanya kemajuan digitalisasi UMKM selama pandemi COVID-19 dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk menembus perdagangan antar negara.
Untuk itu, perkembangan platform digital e-commerce di Indonesia diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi sebagai sarana berdagang, promosi, hingga bertransaksi secara mudah.
Di sisi lain, e-commerce juga mampu untuk memotong rantai distribusi sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih terjangkau.
Peran platform digital dalam ekspor UMKM lokal
Shopee adalah salah satu e-commerce di Indonesia yang gencar membantu UMKM lokal untuk bisa menembus pasar global, yakni melalui Program Ekspor Shopee.
Lewat program tersebut, Shopee dikabarkan telah membawa produk UMKM lokal ke negara-negara di mana Shopee hadir, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Taiwan, hingga Brasil, dan Meksiko.
Sejak 2021, Shopee juga menghadirkan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang menyediakan fasilitas secara gratis bagi UMKM untuk mulai berjualan online dan menjangkau pembeli di pasar global. Saat ini, Kampus UMKM Shopee Ekspor hadir di dua kota yakni Solo dan Bandung.
Baca juga: Jelang Mudik 2022, Ini Cara Isi e-Toll Mandiri Lewat Aplikasi Shopee, Tokopedia dan Bukalapak
Dalam konferensi pers “Java in Paris” pekan lalu (23/5/2022), Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja menyebutkan, hingga akhir Desember 2021, Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo telah melahirkan 10.000 eksportir asal Solo.
Lebih jauh lagi, jumlah produk yang terjual pada pasar ekspor Solo dari UMKM Solo meningkat 600 persen, yakni sebesar 499.000 item pada 2021 dibandingkan 2020.
Salah satu UMKM lokal yang berhasil mengekspor produknya dengan memanfaatkan platform e-commerce adalah Gudang Barang Bandung, UMKM asal Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang memproduksi tas kanvas.
Setelah berjualan di Shopee selama dua tahun, Agus, pemilik Gudang Barang Bandung, berambi untuk menjangkau pasar internasional. Ini mendorongnya untuk mengikuti pelatihan gratis di Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung yang kisahnya sempat viral di media sosial pekan lalu.
Agus mengatakan bahwa proses ekspor menjadi lebih mudah melalui program Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung. Materi yang diberikan dalam kelas Program Shopee Ekspor telah membantunya dalam mengelola usaha menjadi lebih berkembang.
Kini sebanyak lebih dari 300.000 produk tas kanvasnya telah terjual ke seluruh Indonesia dan ke beberapa negara Asia seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.
Dengan kata lain, beragam program Shopee telah mendukung kegiatan ekspor UMKM membuka kesempatan bagi UMKM untuk memperkenalkan usahanya dan menjual produknya ke kancah dunia.
“Saya rasa patut diusahakan ekspor UMKM melalui platform e-commerce," pungkas Nailul.