News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM, Shopee Unggul di Peringkat Pertama

Penulis: Nurfina Fitri Melina
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Snapcart pada kuartal empat tahun 2024, sekaligus menyambut Festival Belanja Akhir Tahun, meluncurkan riset bertajuk “Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik”.

TRIBUNNEWS.COM - Pada kuartal IV tahun 2024 sekaligus dalam menyambut Festival Belanja Akhir Tahun, Snapcart Indonesia, perusahaan riset pasar terkemuka, meluncurkan riset bertajuk “Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik”.

Berlangsung dalam kurun tiga bulan terakhir, penelitian yang dilakukan dengan metode daring ini diikuti oleh 250 responden dari kalangan pelaku usaha lokal, berusia 24 hingga di atas 35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia.

Helena Suri, Senior Research Manager Snapcart mengungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menganalisis marketplace pilihan UMKM dan brand lokal, serta mengukur kontribusi mereka dalam meningkatkan daya saing ekonomi digital secara keseluruhan.

“Dalam lanskap e-commerce Indonesia yang kian kompetitif, upaya para pemain utama berlomba menawarkan inisiatif program, strategi inovatif, layanan, serta fitur interaktif sepertinya semakin menarik untuk di telusuri. Sejauh mana dampak persaingan ini terhadap keberhasilan UMKM? Siapa yang berhasil menjuarai pasar Indonesia?” ungkap Helen di Jakarta (14/11/2024).

Selain itu, diharapkan riset ini juga sekaligus memberikan wawasan mengenai tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan UMKM dan brand lokal.

Dalam riset ini, Snapcart Indonesia turut mengungkapkan aspek-aspek utama yang mempengaruhi brand lokal dan UMKM dalam memilih platform e-commerce untuk berjualan. 

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan platform e-commerce untuk berjualan meliputi berbagai aspek, dengan persebaran preferensi seperti; jaringan usaha yang luas, praktis bisa menjalankan bisnis dimana saja, proses membuka toko di marketplace mudah, banyak promo dan gratis ongkir yang bisa menarik konsumen, dan terdapat berbagai pilihan metode pembayaran yang bisa memudahkan. 

Aspek-aspek tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, tetapi juga memberikan nilai lebih lewat pengalaman berjualan yang lebih efisien dan efektif. Hal ini pun memperkuat performa brand lokal dan UMKM, yang dapat dilihat pada indikator Dengan besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki oleh suatu platform, hal ini memiliki pengaruh signifikan dalam kontribusi profit penjualan. 

Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71 persen. Diikuti dengan Tokopedia (12 persen), TikTok Shop (11 persen), Lazada (3%), dan lainnya (2%).

Platform E-Commerce yang Paling Banyak Menghadirkan Peluang bagi Brand Lokal serta UMKM

Akhir tahun kerap menjadi momentum besar untuk dalam berbelanja onlinePara pemain e-commerce pun berlomba-lomba mengadakan kampanye belanja akhir tahun, angka kembar, penawaran besar-besaran hingga berbagai inovasi yang dapat mendukung para penjual untuk memanfaatkan momentum tersebut. 

Maka dari itu, penting bagi brand lokal dan UMKM untuk memilih platform e-commerce yang tepat dan mengoptimalkan program yang dihadirkan sehingga mampu tumbuh di tengah persaingan yang ketat. 

Jika diamati lebih lanjut, kedudukan Shopee dalam memberikan pengalaman holistik berjualan bagi brand lokal dan UMKM sejalan dengan penilaian terhadap berbagai faktor pendukung, mulai dari program kampanye, variasi kategori produk, metode pembayaran, hingga opsi layanan pengiriman. Adapun persebarannya sebagai berikut.

“Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tambah Helena.

Baca juga: Naik 7,5 Kali Lipat di 11.11 Big Sale, Ini Strategi Shopee Perkuat Penjualan Brand Lokal dan UMKM

Live Shopping, Primadona Baru Penjualan Online di Era Digital

Helena mengungkapkan, tren live streaming kini menjadi primadona baru dalam kanal penjualan digital, menghadirkan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan autentik. 

Data Snapcart mengungkapkan bahwa Shopee dipilih oleh (67%) konsumen sebagai aplikasi dengan fitur hiburan live streaming dan video pendek yang paling mendukung penjualan, sementara TikTok Shop mengikuti dengan (18%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%). 

Hasil riset ini menunjukkan bahwa fitur interaktif berbalut hiburan ini memungkinkan konsumen untuk melihat produk dalam konteks yang lebih nyata, sehingga mampu mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat. 

“Platform yang sukses menghadirkan fitur live streaming secara optimal seperti Shopee Live telah memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat loyalitas pelanggan,” jelasnya. 

“Di sisi lain, fitur seperti Tokopedia Play dan TikTok Shop turut menawarkan keunikannya, mendorong pelaku usaha untuk berinovasi dalam menjangkau dan berinteraksi dengan audiens mereka. Menjadi aspek penting menjelang momentum besar akhir tahun ini. Para pemain pun semakin unjuk gigi dalam menghadirkan keunggulan-keunggulan pada fitur interaktifnya," tambah Helena.

Sejalan dengan penilaian sektor lainnya, brand lokal dan UMKM menunjukkan preferensi yang jelas dalam memilih fitur live streaming di berbagai platform e-commerce. Fitur-fitur yang dihadirkan, telah menjadi bagian dari strategi utama pemasaran bagi brand lokal dan UMKM karena dilihat dapat membawa pengaruh signifikan khususnya dalam lalu lintas pembeli.

Berbicara mengenai pengalaman jual-beli interaktif, fitur inovatif lainnya yang juga populer adalah integrasi konten kreator atau influencer langsung di dalam platform. Fitur ini memungkinkan penjual untuk terhubung dengan konten kreator yang memberikan rekomendasi, ulasan, dan bahkan demo produk mereka lewat kreasi konten kreatif dan edukatif. 

Tidak hanya memberikan keuntungan bagi pelaku usaha lokal, fitur  konten kreator turut membuka peluang bagi para content creator untuk meraih penghasilan sambil mempromosikan produk-produk lokal karya UMKM. 

Menariknya, riset ini menunjukan Shopee (67%), kembali menempati posisi teratas pilihan penjual sebagai aplikasi belanja online yang menyediakan layanan terkoneksi dengan konten kreator. Diikuti oleh TikTok Shop (18%), Tokopedia (10%), Lazada (2%), serta lainnya (2%). 

“Banyak pembeli yang lebih mempercayai rekomendasi influencer dibanding iklan tradisional, yang mendorong mereka untuk membeli lebih banyak dan meningkatkan nilai keranjang belanja. Salah satu yang menarik disini untuk diulas adalah Program Affiliasi,” ungkap Helena. 

Program pemasaran berbasis komisi yang menghubungkan calon pembeli dengan produk melalui link refferal khusus ini, menjadi program yang diproyeksi memegang peran penting dalam peta persaingan e-commerce di Indonesia. 

Sebanyak 70% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang memiliki program afiliasi/affiliate (Shopee Affiliate Program) yang paling membantu meningkatkan penjualan. Diikuti Tiktok Shop (14%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).

Baca juga: Riset Ungkap Shopee Ungguli E-Commerce Lain Soal Kepuasan Pelanggan 

Bangun masa depan E-commerce dengan dukung penjual lokal

Keberhasilan sebuah marketplace tidak hanya dapat diukur dari pengalaman pembelinya, tetapi juga seberapa besar dukungan yang diberikan kepada penjual lokal. Platform yang berfokus pada pemberdayaan brand lokal & UMKM, khususnya penjual lokal, memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan komunitas. 

 

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa dalam membangun ekosistem e-commerce yang kuat membutuhkan lebih dari sekadar penyediaan ruang jual beli. Dukungan maksimal untuk penjual lokal menjadi kunci utama, mengingat konsumen yang semakin peduli terhadap produk lokal. 

Lewat pendekatan yang tepat, e-commerce tidak hanya akan menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan memberikan dampak positif jangka panjang.

Helena menjelaskan, kemunculan pelaku baru dan pergeseran preferensi belanja masyarakat telah mewarnai perkembangan industri belanja online di tanah air. Terlebih, di momen menjelang akhir tahun berbagai platform e-commerce yang terus berinovasi menghadirkan ekosistem jual-beli yang semakin inovatif dan interaktif.

“Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi wawasan baru untuk menciptakan masa depan industri e-commerce yang inklusif dan sehat,” tutup Helena.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini