TRIBUNNEWS.COM – Petenis nomor satu dunia, Roger Federer hanya menjalani masa libur selama sepekan. Setelah menjuarai turnamen Wimbledon dan tetap menjalani latihan padat, dia baru bisa liburan dan istirahat untuk memulihkan kekuatan fisik. Saat ini dia sudah harus kembali berlatih keras menghadapi olimpiade.
"Satu pekan sudah cukup untuk bisa memulihkan diri. Tentu saja, kalau ada waktu enam pekan istirahat akan lebih baik. Tapi jika kita berhenti terlalu lama mungkin saat permulaan kita akan merasa nervous. Pekan ini saya sudah menjalani turnamen Wimbledon dan sekarang saya sudah memulai lagi latihan untuk berusaha tampil terbaik dan menjuarai olimpiade buat negara Swiss," kata Federer.
Di olimpiade, ia mengincar untuk meraih medali emas pertama di ajang olimpiade. Meski tak ada Rafael Nadal, peraih emas olimpiade Beijing 2008, Federer memperkirakan persaingan tetap ketat. Novak Djokovic dan Andy Murray diperkirakan akan jadi lawan berat baginya.
Federer beberapa waktu sempat menjalani liburan, dalam sebuah wawancara dengan sponsornya, Credit Suisse saat jalan-jalan, Federer mengungkapkan harapannya di olimpiade London mendatang dan pengalaman membuat rekor dalam meraih gelar juara di Wimbledon.
"Faktanya dulu saya pernah kehilangan rangking satu dua tahun lalu, kurang sepekan dari usaha saya memecahkan rekor rangking satu dari Pete Sampras. Dengan meraih rangking satu lagi setelah juara Wimbledon, ini membuat situasi menjadi spesial, terutama buat media," kata Federer.
Dulu semuanya menanyakan kepada dirinya apakah dia bisa membuat sejarah menjadi petenis rangking satu dengan pekan terlama dalam sajarah atau tidak. "Saya selalu memiliki motivasi melakukan apapun untuk bangkit. Dan ternyata baru sekarang bisanya, dan ini jadi terasa lebih spesial dibandingkan dengan dua tahun lalu," katanya.
Menjelang ikut olimpiade, Federer mengaku dia masih merasakan euforia memenangkan gelar juara di Wimbledon. Bayang-bayang juara di sana masih membekas. "Saya terasa masih di awan. Meraih rangking satu lagi adalah target saya sejak lama, saya bekerja keras untuk meraihnya bertahun-tahun. Menghadapi olimpiade setelah saya selesai meraih juara di Wimbledon adalah hal yang tak terbayangkan sebelumnya," kata Federer.
Pengalaman mengalahkan Djokovic di semifinal AS Terbukan dan menaklukkan Murray di final Wimbledon masih dia ingat sebagai bekal menghadapi olimpiade nanti. "Pertandingan lawan Djokovic memberikan banyak pengaruh kepada saya, sedangkan pertandingan lawan Murray juga pertandingan penting buat saya. Di masing-masing set kami berdua sama-sama punya kesempatan menang, akhirnya saya main dengan lebih agresif," katanya.
Selain main di nomor tunggal, Federer juga akan turun di nomor ganda. Karena turun di dua nomor dia agak khawatir kehabisan energi. "Di nomor ganda, saya pernah meraih medali emas saat di Beijing. Saya yakin saya bisa kompetitif di kedua nomor tenis ini. Terutama di ganda yang berpasangan dengan pemain sehebat Stanislas Wawrinka," katanya. (Tribunnews/mba)