TRIBUNNEWS.COM – Pebulutangkis andalan Indonesia, Taufik Hidayat (30) menghadapi jalan terjal dalam misinya meraih medali di nomor tunggal putra Olimpiade London 2012. Pasalnya, besar kemungkinan ia bakal bertemu musuh bebuyutannya, pebulutangkis Cina, Lin Dan (29) di babak 16 besar jika sama-sama berhasil lolos sebagai juara grup.
Taufik yang berada di grup O akan membuka pertandingan di putaran pertama melawan pebulutangkis unggulan 34 asal Spanyol Pablo Abian, dan Petr Koukal asal Republik Ceko yang menempati unggulan 78.
Di atas kertas, Taufik yang menempati unggulan 11 bisa mengatasi kedua lawannya. Juara Olimpiade Athena 2004 ini belum pernah bertemu dengan Abian. Sementara menghadapi Koukal, Taufik pernah dipaksa bermain rubber game saat bertemu di Perancis Terbuka pada 2008 lalu.
Sedang "Super Dan", yang berada di grup P dan menempati unggulan kedua, terlebih dulu bakal ditantang atlet Irlandia, Scott Evans yang menempati unggulan ke-76. Jika sama-sama melaju dan menjadi juara grup, duel panas itu bakal tersaji pada 1 Agustus waktu setempat.
Duel Taufik kontra juara Olimpiade Beijing 2008 ini bisa jadi bakal merupakan pertempuran terakhir --dan hal itu makin menambah daya tarik duel bersejarah tersebut.
Pasalnya, Taufik pernah berujar bahwa Olimpiade bisa jadi pentas terakhirnya di dunia bulutangkis. "Tapi saya tak tahu. Banyak sekali hal yang harus saya pertimbangkan sebelum mengambil keputusan," katanya dikutip dari AFP.
Jika jadi mundur, maka ini kesempatan terakhir para pecinta bulutangkis untuk melihat aksi pemain yang dikenal jago di depan net tersebut. Ini juga jadi kesempatan terakhir menikmati panasnya persaingan dua pebulutangkis terbaik di era sekarang.
Sejauh ini, keduanya sudah 15 kali bertemu dengan hasil Taufik menang tiga kali, dan Lin Dan menang 12 kali. Menilik head to head kedua pemain, harus diakui grafik Taufik cenderung menurun. Di awal pertemuan, ia memang masih perkasa.
Usai menjuarai Olimpiade Beijing 2004, Taufik berhasil mengalahkan Lin saat perebutan gelar juara dunia 2005.
Pemain andalan tim 'Merah Putih' itu juga mampu menyabet emas Asian Games di Qatar tahun berikutnya usai menekuk pemain yang kini menduduki peringkat satu dunia tersebut.
Namun, laju kemenangan Taufik yang kini berada di peringkat 12 dunia itu harus terhenti di tangan pemain asal 'Negeri Tirai Bambu' itu sejak 2006 hingga kini. Terakhir, Taufik dibekuk Lin lewat permainan straight set 21-18 21-8 di ajang All England 2012, awal Maret lalu.
Di luar lapangan, rivalitas keduanya pun sama panasnya. Taufik misalnya pernah menyerang media dengan mengatakan media lah yang selama ini memanas-manasi hingga ia dan Lin Dan seakan-akan berselisih. Lin Dan sendiri secara jujur pernah mengatakan, "Hubungan saya dengan Taufik tak sebaik hubungan saya dengan pebulutangkis lainnya."