News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade 2012

Taufik: Dulu Saya Bisa Kalahkan Semua, Kini Saya Sudah Tua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taufik Hidayat

TRIBUNNEWS.COM – Hanya 31 menit waktu yang dibutuhkan Taufik Hidayat untuk mengalahkan lawannya, Republik Ceko Petr Koukal 21-8, 21-8 pada babak penyisihan grup di Wembley Arena, Sabtu (28/7/2012) malam. Ia menyebut partai tersebut hanya seperti pemanasan. Baru di laga berikutnya melawan Pablo Abian dari Spanyol (31/7/2012), ia akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

"Lumayan lah, buat pemanasan," katanya mengenai kemenangan pertamanya dalam babak penyisihan grup tersebut. Pebulu tangkis peringkat 12 dunia itu langsung melesat 11-5 saat interval dan terus memimpin untuk menyudahi game pembuka 21-8.

Pada game kedua, Taufik juga membukukan kemenangan yang sama ketika pengembalian bola Petr jatuh di luar bidang lapangan. "Tidak ada kesulitan berarti meskipun saya masih mencoba-coba lapangan, menyesuaikan dengan kondisi angin dan lain-lain," kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.

Kemenangan Taufik atas Petr itu adalah yang kedua kalinya setelah pada pertemuan di Prancis Terbuka 2008 ia juga meraih kemenangan. Selanjutnya, Taufik yang tidak didampingi pelatihnya Mulyo Handoyo dan saat bertanding didampingi pelatih ganda putri Pelatnas Paulus Firman itu, akan menghadapi Pablo Abian dari Spanyol pada pertandingan Grup O lainnya, Selasa (31/7/2012).

Pertemuan di London akan menjadi pertemuan pertama Taufik dengan pebulutangkis dari negeri Matador tersebut. "Melawan dia juga harus menang, tidak bisa dianggap hanya pemanasan," kata Taufik yang selain Athena 2004 juga tampil di Olimpiade Sydney 2000 dan Beijing 2008.

Untuk lolos ke babak 16 besar, Taufik harus menjadi juara Grup O untuk bertemu dengan juara Grup P yang dihuni juara bertahan Lin Dan dari China dan pemain Irlandia Scott Evans. Lantas, bagaimana peluangnya melawan rival beratnya, Lin Dan?

Taufik dan Lin Dan bersaing ketat untuk meneguhkan supremasi diri masing-masing sejak pertengahan dekade terakhir. Keduanya juga pernah saling mengejek di dalam dan di luar lapangan. Taufik mengalahkan Lin saat perebutan gelar juara dunia 2005 dan emas Asian Games di Qatar 2006, tetapi kehilangan gelar Olimpiade ketika bertemu kembali di Beijing.

"Saya akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik di Olimpiade terakhir saya ini. Tapi Lin Dan adalah yang terbaik di dunia," kata Taufik sportif mengomentari rivalnya asal Cina tersebut. "Saat muda, saya bisa mengalahkan siapa pun. Tapi, sekarang saya sudah tua," katanya dikutip dari Reuters.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini