TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putri Indonesia, Adriyanti Firdasari, hari ini akan melakoni partai penentuan untuk lolos dari babak kualifikasi di Grup O. Firda bakal menghadapi pebulutangkis Bulgaria, Petya Nedelcheva, Selasa (31/7/2012), di Wembley Arena, London.
Pada partai pertama, Senin (30/7/2012), Firda berhasil mengalahkan pemain asal Belarusia, Alesia Zaitsava. Namun Firda yang menjadi unggulan utama di Grup O menang dengan susah payah dalam tiga game 21-10, 16-21, dan 21-14.
Pelatih Firda, Wong Tat Meng, berharap Firda bisa memperbaiki penampilannya karena kualitas yang dimilikinya sangat mendukung untuk melaju ke babak 16 besar.
"Semoga Firda bisa tampil lebih baik agar bisa jadi juara grup dan lolos ke babak 16 besar. Lawannya akan lebih berat dan rangkingnya berada di atas Firda. Namun, menurut saya peluangnya tetap terbuka," ucap Tat Meng di situs PBSI.
Tat Meng mengingatkan Firdasari untuk bermain lebih fight dan mengatur tempo permainan. Di pertandingan pertama, Nedelcheva mengalahkan Zaitsava 21-7 dan 21-19.
"Petya memiliki tangan yang kuat dan bagus di permainan reli. Jadi, Firda harus memiliki ketahanan yang lebih bagus dan bisa mengatur kecepatan permainannya. Bola yang dipakai di Olimpiade ini agak berat, tidak seperti biasanya. Jadi perlu beberapa kali pukulan baru bisa mematikan lawan, perlu tenaga ekstra," jelasnya.
Saat menghadapi Zaitsava, Firda bermain ragu-ragu dan takut menyerang. Disaksikan ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso dan Chef de Mission kontingen Indonesia Erick Thohir, Firda masih sering melakukan kesalahan.
Di game pertama, ia tampil lepas hingga mampu mendikte lawannya dan unggul 21-10. Namun di game kedua, Firda menjadi lebih ragu-ragu sebelum menyerah 16-21.
Di game ketiga, Firda masih tampil serba tanggung. Sementara Zaitsava menjadi lebih percaya diri dan mampu unggul 11-8. Firda mampu menyamakan kedudukan 12-12 sebelum menang 21-14.
Tat Meng menyoroti tempo permainan yang ditampilkan dara 25 tahun itu. "Firda tak dapat mengatur tempo permainan, ia bermain terlalu cepat sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama saat menyerang," ujar pelatih asal Malaysia itu.
Meskipun kecewa, Tat Meng memaklumi kondisi yang dialami anak asuhnya itu. Sebelumnya, Firdasari mengalami cedera pada telapak kaki kanannya saat berlaga di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 lalu.
"Ini adalah pertandingan pertamanya di Olimpiade London, mungkin feeling-nya belum enak. Selain itu Firda juga baru sembuh dari cedera. Dalam dua minggu persiapan ke Olimpide, Firda tidak full latihan karena menunggu pemulihan cederanya," tuturnya.
Sementara Firdasari mengatakan, ia terlalu terburu-buru pada game kedua sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. "Game kedua saya terlalu terburu-buru padahal dia mainnya hanya menunggu saya melakukan kesalahan sendiri," kata Firda dikutip antara.
"Dia sering memberi saya umpan-umpan dan saya terpancing untuk mematikannya, tetapi saya malah mati sendiri," lanjut satu-satunya wakil tunggal putri di Olimpiade London 2012 ini.
Tetapi pada game terakhir, Firdasari mengaku sudah bermain lebih tenang. Ia berharap menghadapi Nedelcheva pada partai penentuan untuk lolos ke-16 besar hari ini bisa bermain tenang sehingga bisa mengurangi kesalahan.(Tribunnews.com/ka7)