TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Indonesia dipastikan gagal mempertahankan tradisi meraih medali emas di ajang olimpiade setelah harapan utama ganda campuran, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir terhenti di babak semifinal.
Meski masih ada beberapa atlet di cabang lain yang masih punya kesempatan bersaing, secara realistis sulit buat mereka meraih medali emas.
Pupus sudah harapan Indonesia untuk mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade London 2012. Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang merupakan harapan terakhir, harus mengakui keunggulan lawannya, Xu Chen/Ma Jin, 23-21, 18-21, 13-21.
“Pastinya kecewa, tapi kalau lihat dari permainan kami juga sudah berusaha maksimal, mainnya sudah all out. Tapi ya hasilnya begini, inilah permainan, ada yang menang dan ada yang kalah. Kami tidak mau down, karena besok masih ada perebutan medali perunggu” kata Liliyana berkaca-kaca seperti dilansir di situs resmi PBSI.
Pasangan Indonesia ini sebetulnya sudah mengawali pertandingan dengan baik, meskipun beberapa kali gagal menyelesaikan game point, namun mereka berhasil mengamankan gim pertama yang dapat dijadikan bekal di gim selanjutnya.
“Kami sudah banyak tertekan, sudah terlalu jauh untuk mengejar ketertingalan, sudah terlalu berat. Saya pribadi tegang, merasa tekanan terlalu besar di gim ketiga, memikirkan menang kalah, jadi error-error sendiri” kata Tontowi yang tak dapat menyembunyikan kekecewaannya.
Berbeda dengan gim pertama, di gim kedua Tontowi/Lilyana kecolongan start dan tertinggal dalam perolehan angka. Begitu juga gim ketiga, mereka tertinggal hingga 2-6, karena banyak melakukan kesalahan sendiri, Tontowi terlihat beberapa kali gagal menyeberangkan bola di depan net dan salah mengantsipasi bola.
Terlalu jauh untuk menyusul, Tontowi/Liliyana akhirnya menyerah di tangan Xu/Ma yang merupakan pasangan peringkat dua dunia.
Dengan kekalahan yang diderita pasangan ganda campuran di semifinal Olimpiade London 2012 ini membuat Indonesia gagal mempertahankan tradisi medali emas dari cabang bulu tangkis.
Tontowi/Liliyana meminta maaf karena mereka tak dapat mempersembahkan medali emas yang ditargetkan.
“Kami mohon maaf tidak bisa pertahankan tradisi medali emas. Namun perjuangan belum berakhir, kami tidak bisa kasih emas, tapi kami coba untuk persembahkan perunggu. Tetap fokus karena besok akan tanding lagi” kata Liliyana.
Meskipun gagal di babak semifinal, Tontowi/Liliyana tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Keduanya masih berpeluang untuk menyumbangkan medali bagi kontingen Merah Putih. Tontowi/Liliyana akan memperebutkan medali perunggu melawan pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Pasangan asal Denmark gagal ke final setelah dikalahkan oleh Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China, 21-17, 17-21,19-21. Dengan demikian China sudah memastikan satu medali emas di nomor ganda campuran.
Tontowi/Liliyana merupakan harapan terakhir Indonesia di cabang bulu tangkis. Pada pagi ini, pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano gagal menghadang ganda terkuat dunia asal Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae.
Sementara empat wakil lainnya sudah lebih dulu tersingkir, Taufik Hidayat, Simon Santoso, Adriyanti Firdasari, dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari.(tribunnews/mba)