News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Balik Organisasi Kejahatan Yakuza

Pertandingan Olahraga Sumo Diduga Dikuasai Organisasi Kejahatan Yakuza

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertandingan sumo di Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Agustus nanti 50-an pesumo Jepang datang ke Indonesia guna memperkenalkan budaya Jepang ini kepada bangsa Indonesia.

Di lain pihak Sumo Jepang saat ini sedang dipertanyakan sekali independensinya terhadap organisasi kejahatan terorganisir yang biasa dijuluki Yakuza. Masyarakat sudah banyak yang tak percaya terhadap pertandingan sumo di Jepang.

Hal ini terungkap dari kasus pengaturan score (angka) menang kalah para pemain sumo, sehingga kasus tersebut masuk ke pengadilan negeri Tokyo.

Seorang pengamat Yamuza terkenal Atsushi Mizoguchi dan Manabu Miyazaki kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu, positif mengatakan bahwa dunia sumo Jepang sudah tercemar Yakuza, jadi tempat untuk mencari uang bagi kalangan Yakuza.

Mengapa? Karena banyak sekali peminatnya, perputaran uang yang cukup besar di dalam setiap pertandingan sumo, siapa menang siapa kalah dijadikan permainan judi bagi para pencinta sumo sekali pun.

Kebenaran ini juga dikuatkan lagi oleh seorang Profesor Politik Internasional, Masahiro Matsumura, dari  Mamoyama Gakuin Daigaku (St's Andrew University) di Osaka dalam komentarnya kepada pers tiga tahun lalu.

"Bukan hanya saya tetapi para analis menduga kuat bahwa kalangan sumo telah memberikan tiket pertandingan yang terbaiknya kepada para pimpinan Yakuza, sementara saat pertandingan disiarkan langsung di televisi, memberikan tanda kepada Oyabun, pimpinan Yakuza, bahwa mereka (kalangan sumo) masih loyal kepada Yakuza," tulisnya di koran Japan Times 27 Juli 2010.

Matsumura juga mempertanyakan apakah dunia sumo Jepang bisa membersihkan diri dari keterlibatan Yakuza selama ini.

Kenyataan tahun 2010 dunia sumo, setidaknya 30 lokasi tempat sumo sempat didatangi (kalau tak mau dikatakan digerebek) oleh pihak kepolisian di Tokyo untuk maksud membersihkan dari keterlibatan Yakuza. Tidak diketahui hasilnya. Yang pasti sampai saat ini kasus Sumo dan Yakuza masih sangat lengket sehingga muncul tahun ini kasus pengadilan soal pengaturan siapa pemenang atau yang kalah dalam pertandingan sumo, membuat masyarakat Jepang marah dan tak percaya lagi akan pertandingan sumo saat ini.

Asosiasi Sumo Jepang pun mengakui beberapa pesumonya melakukan judi ilegal dan telah menjatuhkan sanksi kepada 10 pesumonya. Bahkan pesumo Kotomitsuki dan pelatihnya, Otake, 42, telah dipecat karena terlibat perjudian ilegal bisbol.

Demikian pula Juni 2010 pesumo yang telah jadi anggota Yakuza, Mitsutomo Furuichi, 38, ditangkap polisi karena memeras Kotomitsuki dan mengancam membuka informasi kepada publik keterlibatan pesumo itu ke dalam perjudian.

Judi sendiri sebenarnya ilegal di Jepang, melanggar hukum, kecuali tiga hal ini yang resmi yaitu  balap kuda, balap sepeda dan loterai (undian harapan bahkan sampai pemenang utamanya mendapat 600 juta yen).

Demikian pula Pachinko atau Pachislo juga tidak diperkenankan memberikan hadiah uang tunai, "The facto sebenarnya sih judi juga Pachinko ini," tekan Matsu,ura lagi.

Kenyataan di lapangan, pemenang mendapat kartu penukaran, lalu di bawa ke luar, sekitar seratus atau dekat toko Pachinko ada loket penukaran kartu tersebut dengan uang tunai. Hal itu dianggap bukan urusan (tidak terkait) toko Pachinko sehingga tidak melanggar hukum.

"Pachinko itu pun sejak lama juga dijaga para pensiunan polisi sih," tambahnya lagi.

Maka Sumo pun disamaratakan sebagai entertainment saat ini, bahkan jadi tempat judi taruhan banyak peminatnya.

Penghasilan Asosiasi Sumo sampai saat ini masih banyak tergantung kepada penjualan tiket masuk dan uang Hak penyiaran dari TV NHK yang jumlahnya cukup besar.

Karakter penjudi di pertandingan sumo pun berubah dari yang dulunya kalangan dokter, pengacara, enterpreneur kaya, kini sudah semakin jarang karena dampak dari bubble economy akhir tahun 1990.

Kini yang banyak berpartisipasi, terutama berjudi juga di dunia sumo malahan kalangan orang  kaya baru (OKB), yang banyak dapat duit karena menjadi lintah darat, meminjamkan uang dengan bunga tinggi kepada para penjudi. Lalu juga peserta dari kalangan bisnis yang tidak jelas, umumnya dari pengusaha boneka kelompok Yakuza juga.

Dengan demikian kalau melihat dari sekeliling pengunjung sumo, kualitas memang sudah menurun pula, dari kalangan elit, kini menuju ke kalangan penjudi atau OKB. Tak heran kalau berbagai skandal di dunia sumo bermunculan belakangan ini.

Info lengkap Yakuza bacalah www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini