Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Piala Sudirman Indonesia pulang ke tanah air tanpa gelar juara. Harapan untuk melihat pebulutangkis-pebulutangkis nasional berjaya di kejuaraan dunia bulutangkis di nomor beregu campuran pun sirna.
Meskipun tidak mencapai babak semifinal seperti target yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), namun perjuangan Liliyana Natsir dkk tetap harus diacungi jempol.
Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia, Rexy Mainaky mengaku, apabila dilihat, Indonesia memang gagal mencapai target lolos ke babak semifinal. Tetapi melihat dari segi permainan yang ditunjukkan para pemain patut diberikan apresiasi.
"Kalau kita tidak bertemu Cina, mungkin kita sudah sampai babak semifinal. Di pertandingan level 1 grup a Indonesia kalah 0-5. Kemudian di perempatfinal kita kalah 2-3. Ini menunjukkan anak-anak sudah ada perkembangan," ujarnya ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (25/5/2013).
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI itu mengatakan, pelajaran berharga diperoleh di Piala Sudirman 2013.
Keberanian mengandalkan kombinasi pebulutangkis junior - senior sangat bermanfaat untuk menambah jam terbang bermain bagi pemain junior.
Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang diperhitungkan oleh Cina.
Bahkan menurut Rexy Mainaky, Pelatih kepala China, Li Yongbo berani mengatakan, bahwa Indonesia merupakan salah satu lawan yang patut diperhitungkan pada gelaran Piala Sudirman 2015.
"Li Yongbo sendiri mengatakan Indonesia harusnya ke final sangat disayangkan sudah bertemu mereka. Dia mengatakan bahwa dua tahun lagi kita harus hati-hati terhadap Indonesia," ujar Rexy seraya menirukan perkatan Li Yongbo.
Tim Piala Sudirman Indonesia gagal melaju ke babak semifinal setelah dikalahkan Tim Piala Sudirman Cina, 2-3 pada babak 8 besar yang dilangsungkan di Putra Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (23/5/2013) kemarin.
Pada Sabtu (25/5/2013) siang, Tim Piala Sudirman Indonesia tiba di tanah air. Kedatangan mereka di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak mendapatkan sambutan berarti dari pemerintah ataupun pihak PP PBSI.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara Piala Sudirman pada 1989. Raihan gelar juara pada penyelenggaraan pertama kali itu merupakan gelar terakhir Piala Sudirman yang diperoleh Indonesia.