TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lindaweni Fanetri, pebulutangkis tunggal putri Indonesia, mengaku sudah berusaha maksimal ketika menghadapi Saina Nehwal pada babak 32 besar Djarum Indonesia Open 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Lindaweni mengatakan, kelelahan menjadi faktor yang menyebabkan dirinya kalah dengan skor 17-21 29-27 13-21.
Set pertama berlangsung ketat, karena keduanya saling mengejar ketertinggalan. Performa Lindaweni sempat menurun, seusai bermain imbang 9-9 dan sempat tertinggal 9-13.
Perlahan, Linda sanggup memerkecil ketertinggalan hingga kedudukan menjadi 15-16. Sayang, sejumlah kesalahan terus dilakukan Lindaweni, sehingga Saina terus mengumpulkan poin dan menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.
Skor ketat kembali terjadi pada awal set kedua. Sempat tertinggal lebih dulu, Lindaweni sempat membalikkan kedudukan menjadi 10-7. 10-9, 12-10, dan 14-12.
Sejumlah kesalahan Lindaweni dalam mengembalikan bola harus dibayar mahal, karena membuat Sania akhirnya berbalik unggul menjadi 16-19.
Dalam posisi tertinggal 17-20, Lindaweni berhasil mengejar dan memaksakan delapan kali deuce, sebelum akhirnya menutup set kedua dengan kemenangan 29-27.
“Tadi saya sudah berusaha bermain maksimal. Saya dan Saina, sejak set pertama, tidak ada yang mau kehilangan poin, apalagi poin kritis secara mudah,” tutur Lindaweni
Memasuki set ketiga, Lindaweni seolah kehabisan bensin dan tertinggal jauh 0-5. Sempat mengejar hingga 2-5, Lindaweni tidak sanggup terus mengejar dan tumbang.
“Saina pemain yang kuat, tempo permainannya pada semua set tetap konsisten. Sebenarnya kami berdua sudah saling membaca permainan, namun saya kalah ketahanan, dari bertahan lalu menyerang. Kaki saya sudah agak goyang, jadi ketika hendak menyerang posisi saya sulit. Dia juga mendapat banyak poin karena saya lemah bermain di depan,” urai rangking 14 dunia. (*)