Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan, penyelenggaraan pesta olahraga antar negara Islam atau Islamic Solidarity Games ke-III akan dilangsungkan di Jakarta pada 22 September sampai 1 Oktober mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menpora Roy Suryo setelah mendengar kabar bahwa Gubernur Riau, Rusli Zainal (RZ) selaku penanggung jawab ISG ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 20 hari pertama mulai Jumat (14/6/2013).
"Tidak ada pilihan lain untuk tidak melaksanakan ISG di Jakarta. Penanggung jawab kegiatan adalah Menpora. Yang terkena dampak Menpora. Jadi Menpora bertanggung jawab untuk memindahkan even seluruhnya dari Riau ke Jakarta," kata Roy Suryo ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Menurut Roy Suryo, ditahannya Rusli Zainal memudahkan langkah Menpora untuk menginisiasi sejak lama untuk menyelamatkan penyelenggaraan ISG dari kegagalan.
"Kami mengapresiasi atas pemindahan terlebih dahulu Gubernur Riau dari Riau ke Jakarta, mendahului dari rapat yang akan dilakukan di level Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat," tuturnya.
Apabila pelaksanaan ISG tetap dilangsungkan di Riau, maka Roy Suryo mengaku, tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ISG. Terutama setelah Gubernur Ruzli Zailan ditahan.
"Tidak ada yang bertanggung jawab jika gubernur ditetapkan jadi tersangka. Saya sudah berkomunikasi dengan wakil gubernur Mambang Mit, kalau terjadi sesuatu dengan gubernur, maka wakil gubernur tidak bertanggung jawab. Karena wakil gubernur sebagai orang nomor dua di Riau sengaja tidak diikutsertakan dalam kepanitiaan ISG," ujarnya.
Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) pun sudah menganggap Riau gagal memenuhi komitmen untuk menjadi tuan rumah ISG. Pernyataan itu disampaikan oleh Faisal Abdullah, Staf Khusus Kemenpora yang memimpin delegasi pemerintah Indonesia dalam pertemuan dengan ISSF di Jeddah, Arab Saudi, akhir pekan lalu.
"Kesepakatan di Jeddah antara ISSF dan perwakilan pemerintah indonesia. dalam kesepakatan ini, poin-poinnya sangat realited dengan keadaan hari ini," tambahnya.