TRIBUNNEWS.COM – Para pendukung Miami Heat mengerahkan segala cara agar tim andalan mereka bisa menang di laga final NBA seri enam, yang digelar Rabu (19/6/2103) ini. Heat memang dalam posisi kritis. Jika kalah lagi, maka gelar juara NBA tahun ini akan jatuh pada San Antonio Spurs.
Menyusul kekalahan atas Spurs 104-114 pada gim kelima di San Antonio Texas (17/6/2103), saat ini Heat tertinggal 2-3. Dengan format the best seven, Spurs hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi juara.
Laga krusial ini akan digelar di kandang Heat di American Airlines Arena, Florida. Para pendukung Heat berharap, Lebron James dkk bisa menyabet dua kemenangan berturut-turut untuk membalikkan keadaan.
Segala cara pun dilakukan para pendukung tim juara bertahan ini. Rosa Guixens, ibunda pelatih Miami Heat, Erik Spoelstra misalnya. Ia akan menonton laga itu lewat televisi di rumahnya sembari berzikir dengan rosario di tangan. "Tolong sampaikan pesan juga kepada Wade (Chris Wade, Red) agar ia juga berdoa. Ia orang baik, saya yakin doanya akan dikabulkan Tuhan," kata nenek berusia 70 tahun ini dikutip dari AP, kemarin.
Selain berdoa, banyak cara lain dilakukan fan Heat untuk mendukung timnya. Termasuk hal irasional seperti yang dilakukan Michael Valenzuela. Pria 30 tahun ini biasa makan sayap ayam sebelum Heat bertanding. Ia mengklaim, tiap kali melakukan hal itu, Heat selalu menang di babak playoff.
"Sialnya, saat gim lima kemarin (ketika Heat kalah, Red). Saya tak makan daging ayam karena sedang ada Father day, dan makan kalkun. Besok (hari ini, Red), saya makan daging ayam lagi," katanya.
Ada lagi Dorien Rowe. Pria 25 tahun ini yang mengaku jadi fan Heat sejak usia 6 tahun, mengandalkan keberuntungan pada sepatu Air Jordan XII yang dibelinya setahun lalu. "Saya percaya takhayul. Setiap kali saya memakai sepatu itu, kita selalu menang. Saya percaya pada keberuntungan," katanya.
Lepas dari aneka ritual tersebut, di atas kertas, Heat bakal kembali terpuruk jika tampil buruk seperti di gim kelima. Kunci kekalahan mereka saat itu adalah mereka gagal mengembangkan permainan sejak awal pertandingan. Meskipun dua pemain kunci Heat (LeBron James dan Dwyane Wade) mencetak masing-masing dengan 25 angka. tapi secara persentase lemparan, keduanya menghasilkan di bawah 50 persen.
Strategi memainkan Mike Miller sebagai pemain utama, ternyata tidak membawa hasil. Malahan merupakan sebuah kesalahan bagi Erik Spoelstra. Miller tidak mencetak angka dalam pertandingan itu. Meskipun Ray Allen dan Chris Bosh mampu menutupi kelemahan lemparan lapangan Heat, tetapi keduanya tidak mampu menutupi kecemerlangan seluruh pemain utama Spurs.
Sedang kunci kemenangan Spurs di gim 5 tidak terlepas dari strategi Gregg Popovic yang mengubah susunan starting lineup. Kelima pemain utama Spurs mencetak angka di atas 15 angka, tiga di antaranya mencetak angka lebih dari 20 angka.
Selain Tony Parker dan Manu Ginobili yang mencetak di atas 20 angka, Danny Green tampil cemerlang dengan 24 angka dengan 6 lemparan tiga angka dari 8 lemparan lapangan yang menghasilkan angka.
Pertahanan Spurs juga tampak solid membuat Miami Heat hanya menghasilkan 43 persen lemparan lapangan. Tim Duncan tercatat terbanyak menghasilkan rebound dengan total 12 rebound. Danny Green dan Tim Duncan sangat baik dalam bertahan, masing-masing menghasilkan 3 blockshot. Sementara Kawhi Leonard mencatatkan 3 steal. (Tribunnews.com/den)