TRIBUNNEWS.COM, MIAMI - Laga ketujuh atau penentuan final NBA antara Miami Heat dan San Antonio Spurs berlangsung di American Airlines Arena, Kamis (20/6/2013) malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB.
Kedua tim langsung menerapkan pertahanan ketat yang meredam perolehan poin masing-masing. Tony Parker jadi pembuka angka bagi Spurs yang langsung dibalas oleh LeBron James. Spurs memimpin tujuh angka lewat dua poin Kawhi Leonard, dengan 11-4, delapan menit kuarter pertama tersisa.
Heat berhasil menyamakan angka, 15-15, lewat jump bank shot, 1 menit 16 detik jelang akhir kuarter. Mereka berbalik memimpin dan akhirnya menutup kuarter pertama dengan keunggulan 18-16.
Ini adalah kali pertama dari tujuh laga final yang dalam hal ini kedua tim meraih poin di bawah 20 pada kuarter pertama.
Memasuki kuarter dua, perolehan poin kedua tim meningkat, dengan Heat memimpin.
Spurs berhasil menyamakan angka menjadi 27 sama, setelah tembakan bebas Tim Duncan. Namun, Heat kembali menjauh.
Spurs kembali menyamakan angka, dua menit sebelum kuarter tersisa, dengan 40-40. Akan tetapi, Heat bertahan dan Dwyane Wade memastikan timnya menutup paruh pertama dengan keunggulan tipis, 46-44.
Leonard membuka kuarter ketiga dengan menyamakan kedudukan menjadi 46 sama. Saling kejar poin berlanjut.
Di bawah satu menit, Gary Neal membawa Spurs unggul 69-66. Namun, Shane Battier langsung membalasnya dengan tembakan tiga angka.
Manu Ginobili yang kembali jadi starter pada game ini membawa Spurs unggul dua poin, 71-69.
Tepat di penghujung waktu, Mario Chalmers memastikan Heat menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 72-71, berkat tembakan tiga angkanya.
Battier jadi pembuka poin Heat di kuarter keempat, yang membawa mereka menjauh dengan 75-71.
Pertahanan ketat kembali diterapkan kedua kubu. Hingga 3,5 menit kuarter ini berjalan, total poin yang dicetak kedua tim hanya sembilan, dengan Heat memimpin 77-75.
Heat terus menambah angka, sementara Ginobili justru melakukan dua kali turnover berturut-turut. James memastikan timnya unggul enam poin, 83-77, pada 5 menit 39 detik laga tersisa.
Battier kembali melesakkan tembakan tiga angka, untuk memperlebar keunggulan atas Spurs dengan 88-82, hanya 3 menit 19 detik jelang akhir pertandingan.
Spurs kembali mendekat berkat three point play Duncan, 85-88. Layup Wade menambah keunggulan Heat menjadi 90-85, sementara usaha Duncan gagal.
Leonard membuat persaingan semakin memanas, dengan melesakkan tembakan tiga angka, tepat dua menit laga tersisa. 90-88, Heat memimpin.
Laga makin menegangkan saat Chalmers gagal melakukan dua tembakan bebas: Leonard gagal melakukan tembakan tiga angka, tembakan tiga angka Battier tidak tepat sasaran, dan Duncan membuang kesempatan menambah dua angka.
James-lah yang akhirnya jadi pemecah angka. Dengan tembakan dua angkanya, Heat unggul empat angka, 92-88.
Heat akhirnya memastikan diri keluar sebagai juara setelah menutup laga ini dengan 95-88. Ini merupakan gelar ketiga Heat setelah 2006 dan 2012.